SOLOPOS.COM - Pesawat Boeing 744 yang membawa Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud melintas sebelum mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (4/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)
Rombongan Raja Salman diprediksi menghabiskan lebih dari Rp200 miliar selama liburan di Bali.
Solopos.com, DENPASAR — Associations of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali memprediksi total dana yang dihabiskan rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud selama berlibur di Bali pada 4-12 Maret mencapai lebih dari Rp200 miliar.
Ketua DPD Asita Bali Ketut Ardana memaparkan perkiraan biaya itu berdasarkan dari biaya menginap di empat hotel dan sewa kendaraan mewah. Selain itu, perkiraan biaya itu juga mencakup transaksi yang dilakukan rombongan ketika mereka makan atau berbelanja di pusat perbelanjaan di Kuta dan Nusa Dua.
“?Meskipun rombongan sudah membawa tim chef dari Arab Saudi, tetapi ada yang pergi berbelanja keluar. Semua itu dari perkiraan yang kami prediksi sendiri,” tuturnya kepada Bisnis/JIBI, Minggu (12/3/2017).
“?Meskipun rombongan sudah membawa tim chef dari Arab Saudi, tetapi ada yang pergi berbelanja keluar. Semua itu dari perkiraan yang kami prediksi sendiri,” tuturnya kepada Bisnis/JIBI, Minggu (12/3/2017).
Rombongan Raja Salman yang berjumlah 1.500 orang, mem-booking seluruh kamar di Hotel The St Regis Resort & Laguna dan The Laguna Resort and Spa Nusa Dua. Selain dua hotel mewah itu, rombongan juga disebar ke Hotel Ritz Cartlon Nusa Dua dan The Hilton Nusa Dua, sedangkan Hotel Mulia tidak termasuk.
Informasi yang diperoleh Bisnis/JIBI, total rombongan di Hotel Laguna mencapai 324 orang, Hilton 384 orang, dan Ritz 240 orang, sedangkan? St Regist dirahasiakan. Menurut, Ardana, keempat hotel memiliki tarif sangat mahal sehingga sebagian besar biaya yang dikeluarkan rombongan Raja Salman untuk akomodasi.
?Ardana menekankan meskipun tidak ada perusahaan biro perjalanan wisata anggota Asita yang dilibatkan dalam menangani tur rombongan Raja Salman, tetapi pihaknya tetap memandang positif. Dia mengatakan hanya ada satu perusahaan rental yang dilibatkan dalam proses sewa-menyewa kendaraan mewah untuk rombongan.
“?Saya yakin dampaknya akan besar. Pertama hotel itu pelaku pariwisata dan tidak bisa bicara pemilik saja, tapi juga pekerja. Bisa saja pekerja dapat insentif dari raja. Kemudian kendaraan itu pelaku, mereka shopping, itu semua yang memberikan dampak,” tuturnya.
Asita juga memprediksi paska liburan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, jumlah kunjungan wisman asal Timur Tengah khususnya Arab Saudi ke Bali akan meningkat. Pasalnya, akan semakin banyak pelaku pariwisata khususnya biro jasa perjalanan di Pulau Dewata berpromosi menggaet turis di Timteng.
“Misalnya April ini akan ada Arabian Travel Mart [ATM] di Dubai, itu sudah ada yang menanyakan ke saya untuk hadir,” tuturnya.
Menurutnya, pelaku pariwisata tidak boleh berdiam diri pasca-kunjungan Raja Salman di Bali. Industri, dalam hal ini tidak saja biro perjalanan termasuk hotel harus bertindak cepat melakukan promosi gencar menyasar turis dari negara di jazirah Arab.
Ardana menyakini paska Raja Salman, wisman asal Timteng akan ikut memutuskan berlibur di Bali, karena rajanya sudah pernah menetap disini. Bahkan, Bali menjadi satu-satunya lokasi liburan Raja Salman yang diperpanjang.
Pendapat senada juga diutarakan Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Meskipun menyayangkan raja tidak wisata ke objek wisata di Bali, tetapi liburan ini akan memberikan citra pariwisata positif bali Pulau Dewata ke mata dunia.
“Apalagi liburannya diperpanjang, dari harusnya sampai tanggal 9 ini diperpanjang sampai 12 Maret. Jadi secara citra, pengaruh Bali bisa dinilai sangat baik di mata internasional,” tuturnya.