Jogja
Minggu, 12 Maret 2017 - 06:20 WIB

PERTANIAN SLEMAN : Tekan Harga Tinggi, Gerakan Tanam Cabai Digencarkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga sedang mengambil bibit cabai yang dibagikan secara gratis saat pencanangan gerakan tanam cabai, padi, jagung dan kedelai 2017, di Pendopo Sewokoprojo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Kamis (9/2/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Pertanian Sleman diharapkan dapat dimulai dari pekarangan warga.

Harianjogja.com, SLEMAN – Tingginya harga komoditas cabai di pasaran dirasa memberatkan masyarakat. Untuk menekan harga komoditas tersebut, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jogja menggalakkan gerakan tanam cabai.

Advertisement

Di wilayah Sleman sebanyak 20.000 bibit dari 51.500 bibit tanaman cabai di bagikan BPTP kepada masyarakat Pakem, Turi dan Minggir. Sasarannya adalah ibu-ibu PKK dan KWT (Kelompok Wanita Tani).

“Kami berharap, ibu-ibu dapat menanam tanaman ini di rumahnya masing-masing. Selain cabai, bisa juga menanam sayur. Hasilnya nanti untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sendiri,” kata Penanggungjawab Diseminasi Pertanian BPTP Rohima Kaliky di Kantor BP4 Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Jumat (10/3/2017).

Saat ini, harga cabai meski sudah mulai menurun masih dipatok ratusan ribu untuk perkilonya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh tingkat produksi pertanian cabai yang masih belum bisa berjalan baik. Curah hujan yang cukup tinggi, disebut-sebut menjadi penyebab utama, tidak berhasilnya petani cabai melakukan kegiatannya. “Harga cabai masih tetap tinggi, terutama cabai rawit angkanya masih ratusan ribu,” kata Koordinator Penyuluh Pertanian Wilayah Pakem Supriyanto.

Advertisement

Menurutnya, masyarakat dapat membudidayakan tanaman cabai sendiri. Selain perawatannya mudah, warga yang ingin menanam cabai cukup menyediakan pot (polybag) dengan lima batang pohon cabai saja. Jika harga cabai naik drastis, warga dengan mudah mengambil cabai di pekarangannya. “Untuk mendapatkan bibit, itu bisa dilakukan dengan menebarkan biji cabai di tanah sebagai media tanam,” katanya.

Camat Pakem Siti Wahyu Purwaningsih menjelaskan, 20.000 bibit tanaman cabai didistribusikan tidak hanya untuk rumah tangga dan kelompok tani. Program satu juta sayur tersebut juga diberikan kepada lembaga pemerintah dan sarana pendidikan. “Setiap jengkal tanah kosong baik di perkantoran ataupun sekolah, kami minta untuk ditanami sayuran,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif