Soloraya
Minggu, 12 Maret 2017 - 16:40 WIB

PENGELOLAAN SAMPAH SOLO : Volume Sampah TPA Putri Cempo Naik hingga 20 Ton Per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BONGKAR SAMPAH

Pengelolaan sampah Solo, volume sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo naik hingga 20 ton per hari.

Solopos.com, SOLO — Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo meningkat 10 ton-20 ton per hari dibanding volume rata-rata harian pada 2016. Hal itu terjadi karena curah hujan yang relatif tinggi akhir-akhir ini.

Advertisement

Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Muhammad Pramojo, mengatakan pada musim penghujan seperti saat ini volume sampah yang masuk ke TPA Putri Cempo bisa menacapai 310 ton, bahkan kadang lebih. Padahal, dalam penghitungan volume rata-rata sampah yang masuk ke TPA itu pada 2016 tercatat ada 298 ton per hari.

“Cuaca basah membuat sampah yang masuk bertambah. Sampah jadi tambah berat,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (11/3/2017).

Ia mengatakan terjadi tren peningkatan volume sampah dari tahun ke tahun. Pada 2015, dia mencatat terdapat 275 ton sampah yang masuk per hari. Ada banyak faktor yang menjadikan tren semacam itu terjadi di Kota Solo. “Salah satu faktor penyebab adalah meningkatnya jumlah penduduk,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, semaraknya aktivitas kota juga menjadi faktor yang tak terelakkan. Karnaval-karnaval serta beberapa festival di Kota Solo turut menyumbang sampah kota. “Kemudian, pendatang yang tinggal di Solo juga memproduksi sampah. Selain itu ada aspek efektivitas pelayanan kami,” tutur dia.

Ia mengutarakan tanggung jawab penanganan sampah kini tak hanya berada di pundak DLH. Di bagian pertama, kelurahan punya tugas mengumpulkan sampah dari lingkungannya. Selanjutnya, sampah diangkut dengan tempat pembuangan sementara (TPS) mobile ke TPA. “Dinas Perdagangan juga memiliki tanggung jawab menjaga kebersihan 43 pasar tradisional di Kota Solo,” kata dia.

Lurah Tegalharjo, Ahmad Khoironi, mengatakan air hujan yang membasahi sampah-sampah itu membuat volume sampah meningkat. Dalam kondisi tidak hujan saja, air yang menempel pada sampah akan membuat sampah itu jadi berat.

Advertisement

Roni, panggilan akrabnya, mengatakan telah menginstruksikan kepada petugas sampah agar mobil yang selesai digunakan segera dibersihkan. Mobil yang sudah bersih lantas diparkir di garasi di kantor kelurahan. “Sebisa mungkin setelah selesai tugas, mobilnya tidak kehujanan agar tidak berkarat dan lebih awet,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Lurah Kepatihan Wetan, Hartanto, juga menginstruksikan agar mobil pengangkut sampah segera dibersihkan setelah selesai digunakan. Hal itu dilakukan agar mobil bisa awet sehingga pekerjaan para petugas sampah menjadi lebih lancar.

“Air sudah saya siapkan. Lama-lama para petugas sampah paham juga. Mereka secara sukarela mencuci mobil setelah menggunakannya,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif