SOLOPOS.COM - Para peserta tampak serius memperhatikan robolines miliknya dalam Polines Roboline Contest 2017 di Wisma Perdamaian, Semarang, Sabtu (11/3/2017). Ajang ini diikuti 182 peserta yang tergabung dalam 98 tim pelajar dari berbagai daerah di Tanah Air. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)
Kontes robot digelar kampus Polines di Semarang dengan tajuk Polines Roboline Contest 2017.
Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 182 pelajar dari berbagai daerah di Tanah Air mengikuti ajang roboline contest yang digelar Politeknik Negeri Semarang (Polines) di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (11/3/2017). Ratusan siswa itu tampak antusias mengikuti jalannya kontes yang dimulai dari pagi hingga malam hari.
Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Polines Weekend Technology (PWT), Imadudin Arifa, mengatakan Polines Roboline Contest 2017 merupakan agenda rutin yang digelar mahasiswa kampus di Semarang itu setiap tahun. Kali ini, ajang itu diikuti 182 peserta yang tergabung dalam 98 tim pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA serta sekolah-sekolah sederajat.
“Ini merupakan event kali kesembilan yang kami gelar. Kali ini jumlah pesertanya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Tak hanya pelajar dari Pulau Jawa yang ikut serta, bahkan dari Palembang juga ada,” ujar Imadudin saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela jalannya kontes.
Imadudin menambahkan ada tiga kategori yang diperlombakan dalam ajang yang diselenggarakan kampus di Semarang ini, yakni robot beroda peniti garis (line follower robot), best design line follower robot, dan ketahanan robot.
Untuk kategori line follower robot, robot rakitan para peserta diadu kemampuannya dalam menghadapi trek berliku yang disiapkan panitia. Robot yang tampil sebagai yang tercepat berhak menyandang gelar juara.
“Selain adu cepat, kami juga memperlombakan robot dengan desain terbaik dan paling tahan lama,” ujar Imadudin.
Imadudin berharap dengan diadakannya kontes robot ini bisa semakin memperkenalkan kampusnya kepada masyarakat. Selain itu, event ini juga bertujuan memperkenalkan para pelajar, khususnya siswa SMP dan SD, dengan dunia robot.
“Tujuan kami menggelar lomba ini selain ingin mengenalkan pada para pelajar tentang dunia robot juga sebagai promosi kampus kami. Bagi pelajar SMA, kami ingin menunjukkan bahwa kampus kami juga memiliki kumpulan robot, supaya saat mereka telah lulus nanti enggak perlu khawatir mencari tempat melanjutkan studi sesuai dengan bakat yang dimiliki,” imbuh Imadudin.
Sementara itu, salah satu peserta dari SMP Muhammadiyah 3 Depok, Sleman, Muhammad Yuka, mengaku baru kali ini ikut dalam kontes robolines yang digelar Polines. Ia menilai persaingan di kontes ini jauh lebih sengit dibanding kontes-kontes lain yang pernah diikuti.
“Mungkin karena pesertanya banyak, jadi persaingannya ketat. Tapi, pastinya karena sensor analog di robot saya tidak berjalan sesuai keinginan. Ada kendala teknis,” beber siswa yang duduk di bangku kelas VIII itu.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya