Jateng
Minggu, 12 Maret 2017 - 16:50 WIB

KISAH INSPIRATIF : Baru Kelas IV, Kendar Harus Rawat Ayahnya yang Lumpuh

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendar, 13, menyuapi ayahnya, Rasim, 42, yang terbaring karena lumpuh di rumah mereka, Dukuh Pucung, Desa Karangbawang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jateng, Sabtu (11/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Sumarwoto)

Kisah inspiratif kali ini dari Banyumas, tentang Kendar, bocah 13 tahun, yang harus merawat sendiri ayahnya.

Semarangpos.com, BANYUMAS  — Kisah inspiratif kali ini dari Banyumas. Seorang bocah yang masih duduk belajar di bangku kelas IV sekolah dasar, Kendar, 13, menghabiskan masa kecilnya untuk merawat ayahnya yang lumpuh di rumah mereka, Dukuh Pucung, Desa Karangbawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Advertisement

Saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (11/3/2017), Kendar mengaku harus mengurus kebutuhan ayahnya, Rasim, 42, setiap harinya. Mulai dari memandikan hingga menyuapi, termasuk mencuci piring dan pakaian serta merapikan rumah.

Diakui Kendar, kadang kala ada tetangga yang membantu mengurus pekerjaan di rumah. Namun, selebihnya, ia yang harus menuntaskan semua pekerjaan itu sebelum dan setelah sekolah.  Bahkan meskipun kadang harus terlambat masuk sehingga ditegur oleh guru.

“Saya kerjakan semua itu dengan ikhlas,” kata tokoh utama kisah inspiratif ini. Ia hanya berharap ayahnya bisa sembuh seperti sedia kala sehingga bisa kembali bekerja.

Advertisement

Tak mudah bagi Kendar melakukan semua pekerjaan rumah trangga itu. Selain masih terbilang bocah, ia juga mengalami kelainan pada tangannya yang tidak bisa menggenggam.

Ke sekolah pun Kendar tidak pernah memakai sepatu ke sekolah karena kakinya infeksi. “Pernah diajak berobat sama Pak Guru tapi enggak sembuh,” akunya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Rasim mengaku mengalami lumpuh sejak terkena gejala cikungunya beberapa tahun lalu. Meskipun pernah berobat di rumah sakit selama sepekan, nyatanya ia tidak sembuh seperti sedia kala.

Advertisement

Alhasil, Kendar terpaksa mengurus semua pekerjaan rumah karena ibunya bekerja di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga. “Setiap tiga bulan sekali, ibunya pulang,” kata Rasim yang sebelumnya bekerja sebagai penderes nira kelapa.

Rasim menjelaskan Kendar sebenarnya mempunyai seorang kakak namun sekarang sedang menjalani perawatan karena kedua tangannya tidak bisa menggenggam dan kakinya tidak bisa menekuk. Ia mengaku sedih melihat Kendar yang harus merawat dirinya dan mengurus rumah.

“Saya ingin sembuh tapi sekarang sudah tidak punya uang untuk berobat,” kata Rasim mengulas asa atas kisah inspiratif putranya dan menunggu dermawan yang bakal menolong mereka.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif