Jogja
Sabtu, 11 Maret 2017 - 15:20 WIB

PASIR BESI KULONPROGO : Pembangunan Smelter Diperkirakan Setahun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang pasir (www.batubara-indonesia.com)

Pasir besi Kulonprogo menarik minat perusahan asing

Harianjogja.com, JOGJA — Perusahaan asal Rusia, Blackspace tertarik untuk menghidupkan PT Jogja Magasa Iron (JMI) Kulonprogo yang sempat mangkrak bertahun-tahun. Blackspace tertarik bekerjasama dengan PT JMI, untuk membangun smelter atau fasilitas pengolahan hasil tambang. Keseriusan Blackspace disampaikan dengan bertemu langsung dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Kamis (9/3/2017).

Advertisement

Baca Juga : PASIR BESI KULONPROGO : Perusahaan Rusia akan Bangun Smelter di PT JMI

Sebelum, langkah pembangunan smelter di PT JMI, Blackspace akan membentuk tim kerja lebih dahulu, terutama menindaklanjuti karena ada dua pemilik di PT JMI, satu grup mayoritas dan satu grup minoritas. Blackspace akan harus membahas lebih lanjut dengan keduanya.

Jika sudah sepakat, pembangunan smelter direncanakan butuh waktu setahun. Seperti yang sudah bangun di Sulawesi Tenggara. Proses pembangunan tentu akan berkolaborasi dengan PT JMI yang juga punya teknologi sendiri. Keduanya akan dipadukan untuk dapat melakukan pembangunan smelter dengan mempertimbangkan sisi ekonomi.

Advertisement

“Kalau misal kita sudah bisa [deal], ini jadi mungkin, Agustus [2017] baru mulai pembangunan,” kata Direktur Blackspace Yosef Paskananda.

Menurut Yosef, HB X menyambut baik ketika ia menyampaikan ketertarikan Blackspace di PT JMI. “Kalau Pak Gubernur memang mendukung, menyampaikan jangan terlalu lama, karena sudah terlalu lama, beliau sejak tahun 1978 ini cita-citanya. Semoga kalau memang ini sudah kehendak Tuhan bisa jadi dari sebelumnya lama nggak jadi-jadi,” kata dia.

Direktur PT JMI Lutfi Hyder menyatakan, pihaknya mengandeng Blackspace karena sudah memiliki banyak pengalaman. Setelah mendapatkan ketertarikan Blackspace, pihaknya langsung mengajak untuk menemui Gubernur DIY guna menyampaikan rencana tersebut. Pihaknya belum bisa menargetkan terkait pembangunan smelter dan kerjasama tersebut. Karena Blackspace tentunya harus merencanakan lebih dahulu selama beberapa bulan. Seperti membuat suatu workshop dan sisi perizinan, keuangan, dan dari sisi teknis.

Advertisement

Dalam kontrak karya nantinya akan ada batasannya, seperti apa yang harus dikerjakan JMI dan apa yang boleh dikerjasamakan. Oleh karena itu akan dipelajari dahulu sehingga jangan sampai nanti dalam proses kerjasama itu salah masuk atau justru melanggar perundangan.

“Kalau itu sudah selesai bertemulah untuk beberapa titik temu dalam arti, dealnya gimana sih maunya. Kalau kontrak karya JMI itu umurnya 30 tahun setelah komersial, sampai sekarang belum komersial kan,” ungkapnya. Selama vakum, PT JMI tidak ada kegiatan lapangan dan hanya melaksanakan kegiatan administratif saja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif