SOLOPOS.COM - Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Dukuh Jambu Kuat dan Babinkamtibmas Kepuharjo Joko santoso di depan pintu masuk TLWC, Senin (13/2/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)
The Lost World Castle kebanggaan warga Petung.
Harianjogja.com, SLEMAN — Warga Dusun Petung, Kepuharjo, sudah menyusun konsep pariwisata alam eksotik. Mereka menyiapkan sekitar enam hektare untuk pengembangan wisata berkonsep “Kota yang Hilang” di kawasan tersebut.
Baca Juga : THE LOST WORLD CASTLE : Ini Curhat Pelaku Wisata di Petung
Ketua Paguyuban Wisata Petung Ahmad Saukani menjelaskan, rencana pengembangan wisata di Petung tersebut sudah digagas sejak 2013 silam. Saat itu, warga yang sebagian besar tinggal di hunian tetap (huntap) merasa kebutuhan hidup selama tinggal di huntap cukup tinggi. Kebutuhan tersebut tidak sebanding dengan penghasilan yang selama ini mereka dapat.
“Banyak dari kami yang berstatus sebagai penambang pasir illegal. Jadi penambang pasir dikejar-kejar, tidak diperbolehkan. Warga yang punya pertanian atau peternakan, hanya bisa menikmati hasilnya beberapa bulan sekali,” katanya saat jumpa pers di Dusun Petung, Kamis (9/3/2017).
Kondisi tersebut mengakibatkan warga berpikir untuk menghidupkan kembali wisata Petung yang potensinya sangat besar. Selain untuk melihat langsung Merapi, wisatawan dapat melihat kota Jogja dari ketinggian dusun tersebut. Warga sepakat untuk membangun kembali wisata Petung. Awalnya, kata Sauki, sekitar 40-50 warga sepakat menginvestasikan dananya untuk mewujudkan rencana itu. Terkumpul Rp300 juta.
“Dalam perkembangannya, ada tambahan dana Rp200 juta dari warga yang diinvestasikan, jadi total sampai saat ini terkumpul Rp500 juta. Dari 125 KK warga Petung sebanyak 85% setuju terlibat mengembangkan wisata ini,” katanya.