News
Jumat, 10 Maret 2017 - 18:30 WIB

Malaysia Pastikan Pria Terbunuh di Kuala Lumpur Adalah Kim Jong-nam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kim Jong Nam (Reuters)

Malaysia akhirnya memastikan pria yang terbunuh di Bandara Kuala Lumpur adalah Kim Jong-nam, meskipun tak diakui oleh Korea Utara.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar, Jumat (10/3/2017), mengonfirmasi bahwa pria yang dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur bulan lalu adalah Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang diasingkan.

Advertisement

Ini merupakan kali pertama pihak kepolisian secara resmi mengkonfirmasi identitas pria yang membaw paspor bernama Kim Chol tersebut. Namun, seperti diberitakan Reuters, Kamis (10/3/2017) Khalid Abu Bakar tidak menjelaskan secara rinci bagaimana pihaknya mengidentifikasi tubuh pria tersebut.

Sebelumnya, Malaysia bersikeras untuk melakukan tes DNA atau mencocokkan gen pada tubuh pria tersebut dengaan sanak keluarga Kim Jong-un guna memastikan identitasnya. Namun, pihak Korea Utara yang tidak mengaku bahwa pria tersebut adalah Kim Jong Nam sempat mendesak Malaysia untuk mengembalikan tubuhnya tanpa melakukan otopsi terlebih dahulu. Permintaan itupun ditolak oleh Malaysia.

Pria yang diyakini sebagai Kim Jong-nam dibunuh awal Februari ini di Bandara Kuala Lumpur Malaysia oleh beberapa orang menggunakan racun gas saraf VX. Zat ini merupakan bahan kimia yang mampu membunuh manusia hanya dalam hitungan menit dan dinyatakan PBB sebagai salah satu zat pemusnah massal.

Advertisement

Sementara itu, Korea Selatan yang sangat khawatir terhadap perkembangan senjata nuklir Korut, punya keyakinan soal kasus ini. Para agen intelijen Korsel telah berkoordinasi dengan lembaga legislatif soal pembunuhan kakak tiri Kim Jong-un yang dinilai aneh.

Korut tidak mengakui kematian Kim Jong-nam hingga kini. Namun, Korsel dan pemerintah AS meyakini bahwa pria yang diasingkan pemerintah Korut tersebut dibunuh oleh agen Korut.

“Dari delapan tersangka dalam kasus ini, empat di antaranya dari kementerian keamanan negara [Korut] dan dua orang yang beraksi [di bandara] berasal dari kementerian luar negeri,” kata Lee Cheol-woo, salah satu anggota legislatif Korsel, seperti dikutip Solopos.com dari Reuters, Senin (27/2/2017).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif