News
Jumat, 10 Maret 2017 - 13:45 WIB

Ditingal Enam Tahun, Kota Ini Diambil Alih Babi Hutan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Babi hutan berkeliaran di kota yang ditinggalkan (JIBI/Reuters)

Kota-kota terdampak bencana Reaktor Nuklir Fukushima, Jepang dihuni babi hutan.

Solopos.com, FUKUSHIMA – Tim pemburu dikerahkan Pemerintah Jepang untuk memburu babi hutan di beberapa kota. Babi hutan itu mendiami beberapa kota yang ditinggalkan karena terdampak bencana Reaktor Nuklir Fukushima tahun 2011.

Advertisement

Dilansir The Sun, Kamis (9/3/2017), enam tahun berselang setelah bencana, Pemerintah Jepang sudah membuka kemungkinan agar warga beberapa kota yang ditinggalkan bisa kembali ke rumah mereka. Namun sebelum kota-kota mati bisa kembali dihidupkan, pihak terkait harus membasmi babi hutan yang sudah menjadi penduduk tetap kota-kota mati.

Wali kota salah satu kota yang ditinggalkan, Namie, Tamotsu Baba, sudah memberikan izin beberapa warga Kota Namie untuk memasuki kota mulai akhir Maret 2017. “Sekarang ini tidak jelas siapa yang menguasai kota ini, antara manusia atau babi hutan. Jika kami tidak segera membasmi babi hutan dan memulai kembali menghidupkan kota ini, kondisi seperti ini akan terus berlanjut dan memburuk,” kata Tamotsu.

Pemburu siap membunuh Babi hutan yang terjebak. (JIBI/Reuters)

Advertisement

Hidup di area hutan dan kota terdampak bencana nuklir, kemungkinan besar babi-babi yang menginvasi Kota Namie sudah terkontaminasi radiasi. Tak hanya Kota Namie, pemburu bernama Shoichiro Sakamoto memimpin 13 pemburu untuk membasmi babi hutan di Kota Tomioka.

Perburuan dilakukan dua kali sepekan, menggunakan 30 kandang penjebak dan senapan angin untuk membunuh babi hutan. “Setelah penduduk dievakuasi, babi hutan turun dari gunung, sekarang hewan-hewan itu sudah tak ingin kembali ke atas gunung. Babi-babi itu sudah merasa nyaman, menemukan tempat penuh makanan tanpa predator,” ungkap Shoichiro. Sejak April 2016, Shoichiro dan timnya sudah menangkap kurang lebih 300 babi hutan.

Kota Namie berpenduduk kurang lebih 21.500 orang, berdasarkan survei pemerintah yang dilakukan tahun 2016, lebih dari setengahnya menyatakan tidak ingin kembali karena alasan radiasi. Namun awal tahun ini wacana untuk kembali meninggali Kota Namie kembali muncul, hanya saja babi-babi hutan menghalangi realisasi rencana tersebut.

Advertisement

Bencana Reaktor Nuklir Fukushima dipicu gempa bumi berkekuatan 9 Skala Ricther yang mengguncang Tohoku. Semenjak saat itu reaktor nuklir menjadi tidak stabil yang kemudian diperparah dengan bencana tsunami.

Pendinginan reaktor nuklir yang gagal menyebabkan ledakan dan menyebarnya radiasi nuklir. Pemerintah Jepang mengevakuasi seluruh penduduk yang tinggal dalam radius 30 km dari reaktor nuklir. Satu bulan setelahnya, area dalam radius 20 km dari reaktor dinyatakan pemerintah sebagai daerah terlarang.

Advertisement
Kata Kunci : Kisah Unik
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif