Jatim
Kamis, 9 Maret 2017 - 18:05 WIB

INFRASTRUKTUR PONOROGO : Sering Dilintasi Truk Tambang, Jalan Jenangan-Pulung Rusak Parah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara antre melewati jalan penghubung antara Kecamatan Jenangan-Kecamatan Pulung, Ponorogo, yang dalam kondisi rusak, Kamis (9/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Infrastruktur Ponorogo, jalan penghubung Jenangan-Pulung rusak setelah ada operasional tambang pasir dan batu di wilayah itu.

Madiunpos.com, PONOROGO — Warga Desa Nglayang, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, mengeluhkan aktivitas truk-truk tambang yang mengakibatkan jalan penghubung antara Kecamatan Jenangan dan Kecamatan Pulung rusak parah. Kondisi jalan rusak menyebabkan arus lalu lintas mengalami kemacetan.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Kamis (9/3/2017), jalan utama penghubung Kecamatan Jenangan dan Kecamatan Pulung itu rusak parah hingga bergelombang. Aspal jalan juga banyak yang terkelupas. Antrean kendaraan terlihat di beberapa titik jalan itu.

Seorang warga Dusun Bulusari, Desa Nglayang, Kecamatan Jenangan, Sirlan, mengatakan kerusakan jalan terjadi sejak adanya aktivitas penambangan di wilayah Kecamatan Pulung sebulan lalu. Puluhan hingga seratusan truk yang mengangkut hasil tambang melewati jalan kabupaten tersebut setiap hari.

Dia menuturkan aktivitas pertambangan berupa pasir dan batu di Kecamatan Pulung baru dimulai sebulan lalu. “Jalan ini rusak sejak ada tambang di Pulung. Coba bayangkan setiap hari ada puluhan truk pengangkut pasir dan batu yang melewati jalan tersebut, tentu jalannya akan cepat rusak,” kata dia kepada Madiunpos.com di lokasi, Kamis.

Advertisement

Sirlan menyampaikan akibat jalan rusak, aktivitas warga terganggu. Kemacetan terus terjadi khususnya pada saat berangkat dan pulang kerja atau sekolah.

Warga Nglayang lainnya, Yus Setio, menuturkan hal yang sama. Jalan tersebut rusak sangat parah sejak adanya aktivitas pertambangan di wilayah Pulung. Sebelumnya, jalan tersebut memang kerap rusak tetapi kerusakannya tidak separah saat ini.

Dia mengaku selama ini belum ada komunikasi dengan pihak pengusaha tambang terkait jalan tersebut.

Advertisement

“Tambangnya soalnya di wilayah Pulung, sedangkan ini kan di Kecamatan Jenangan. Jadi pihak tambang juga tidak pernah berkoordinasi dengan warga sini. Selain itu, katanya tambang tersebut juga legal dan memiliki izin. Jadi kami juga tidak bisa menyalahkan pengusaha tambang, karena mereka pasti sudah membayar pajak dan retribusi ke daerah,” terang dia.

Yus berharap pemerintah juga bisa mengawasi tonase dari truk yang lewat di jalan itu. Menurut dia, selama ini banyak truk tambang yang muatannya melebihi tonase. Kelebihan tonase ini dianggap menjadi salah satu penyebab jalan menjadi cepat rusak.

Ia berharap jalan tersebut bisa segera diperbaiki pemerintah supaya bisa memperlancar jalur utama yang menghubungkan antarkecamatan itu. “Kalau jalannya rusak yang pasti merugikan masyarakat. Akan mempersulit akses ekonomi dan pendidikan warga,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif