News
Kamis, 9 Maret 2017 - 11:15 WIB

BISNIS PROPERTI : 2017, Realisasi Pembangunan Rumah Diyakini Lebih dari 10.000 Unit

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Bisnis properti tahun ini dinilai masih didominasi pembangunan rumah bersubsidi.

Solopos.com, SOLO — Realestat Indonesia (REI) Jateng menargetkan pembangunan rumah tahun ini sebanyak 10.000 unit. Namun pembangunan dinilai masih didominasi oleh rumah bersubsidi karena penjualan rumah komersil dinilai belum ada kenaikan signifikan.

Advertisement

Ketua REI Jateng, M. R. Priyanto, menyampaikan meski tax amnesty hampir berakhir tapi hingga kini belum mengerek penjualan rumah menengah atas. Meski demikian, backlog semakin berkurang.

Dari data nasional pada 2015 backlog mencapai 13 juta tapi saat ini turun menjadi 11-an juta. Jateng pada tahun lalu menyumbang realisasi pembangunan rumah 11.500 unit, atau lebih tinggi dari target yang hanya 10.000 unit.

“Target pembangunan rumah tahun ini masih 10.000, tidak muluk-muluk. Namun kami optimistis bisa membangun 14.000 unit,” ungkap Priyanto, Rabu (8/3/2017).

Advertisement

Optimisme pembangunan rumah ini bukan tanpa alasan. Dia menjelaskan realisasi penjualan properti sudah bisa dilakukan di awal tahun karena dana bantuan selisih suku bunga (SSB) telah cair dengan anggaran secara nasional mencapai Rp20 triliun.

Bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) juga semakin banyak sehingga penyaluran lebih cepat. Selain itu, kata dia, penyederhanaan izin pembangunan perumahan juga mendorong tingginya realisasi penjualan rumah tahun lalu. Apalagi lahan saat ini sudah tersedia dan siap dibangun.

Dia meyakini backlog di Jateng juga ikut berkurang. Namun dia mengaku hingga saat ini belum ada update terbaru mengenai jumlah backlog yang terjadi karena data terakhir masih dari dua tahun lalu,yakni 1,4 juta atau 10% dari backlog nasional.

Advertisement

“Kebutuhan rumah di Jateng sangat tinggi. Apalagi saat ini banyak pabrik baru pindahan dari Jabodetabek ke Jateng tapi update terbaru belum ada. Tahun ini baru akan dihitung ulang karena baru ada dinas yang juga fokus mengurusi perumahan dan pemukiman,” kata dia.

Menurut dia, pemenuhan kebutuhan rumah tidak hanya berasal dari rumah tapak tapi juga rumah vertikal yang saat ini mulai dibangun di sejumlah kota besar di Jateng, di antaranya Solo, Semarang, Magelang, dan Purwokerto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif