News
Kamis, 9 Maret 2017 - 05:00 WIB

3.851 Mahasiswa Soloraya Jadi Investor Saham

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan elektronik menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Investasi saham makin diminati kalangan mahasiswa di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Jumlah investor dari kalangan mahasiswa naik sekitar 16,3% selama empat bulan terakhir menjadi 3.851 orang di Soloraya. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat karena gencarnya pembukaan galeri investasi dan kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) di Solo.

Advertisement

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jogja, Irfan Noor Riza, menyampaikan hingga bulan lalu jumlah investor di Soloraya sebanyak 19.255 orang yang 20% atau 3.851 orang diantaranya adalah mahasiswa. Hal ini mengalami kenaikan dari Oktober tahun lalu yang jumlah investor hanya 16.555 dengan jumlah investor dari kalangan mahasiswa dan pelajar 3.311 orang.

“Pertumbuhan investor dari mahasiswa ini sangat positif yang merupakan keberhasilan dari pembukaan 10 galeri investasi di kampus dan besok [Kamis (9/3)] akan dibuka satu galeri investasi lagi di Fakultas Ekonomi Universitas Veteran,” kata dia, Rabu (8/3/2017).

Selain itu, dalam waktu dekat BEI Perwakilan Jogja juga berencana membuka kantor cabang di Solo supaya penetrasi edukasi investasi saham lebih optimal. Dia mengingat masih banyak potensi yang bisa dikembangkan di kalangan mahasiswa sehingga diharapkan setiap kampus minimal memiliki satu galeri investasi.

Advertisement

Diakuinya dari nilai transaksi di pasar saham yang berasal dari Soloraya mencapai Rp1,05 triliun, sumbangan dari kalangan mahasiswa masih sangat minim. Meski begitu, diharapkan enam tahun hingga 10 tahun ke depan akan menjadi investor besar di pasar saham nasional atau minimal tidak terlibat dengan investasi bodong.

Irfan menyampaikan dengan adanya program Yuk Nabung Saham dengan membuka rekening efek senilai Rp100.000, mampu mengubah perilaku mahasiswa yang konsumtif menjadi gemar menabung dalam bentuk investasi saham.

Menurut dia, nilai yang diinvestasikan tidak akan hilang karena untuk mahasiswa biasanya akan diarahkan membeli saham perusahaan settle yang produknya sering dibeli sehari-hari karena risikonya lebih kecil. Oleh karena itu, mahasiswa bisa tetap tenang belajar dan berinvestasi.

Advertisement

Bekerja sama dengan perguruan tinggi, sosialisasi dan edukasi ke desa juga dilakukan dengan menggandeng mahasiswa yang sedang kuliah kerja nyata (KKN) ke daerah supaya masyarakat di desa melek investasi dan tidak terjerat investasi bodong.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif