Soloraya
Rabu, 8 Maret 2017 - 21:40 WIB

KECELAKAAN WONOGIRI : Pernikahan Tinggal 2 Pekan Berubah Jadi Layatan Gara-Gara Kecelakaan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pradwipta Brianaji Irianto, pemuda Wonogiri yang meninggal karena kecelakaan di Wonoboyo, Selasa (7/3/2017) malam. (Facebook)

Kecelakaan Wonogiri, korban kecelakaan di Wonoboyo sedianya menikah dua pekan lagi.

Solopos.com, WONOGIRI — Awan duka menyelimuti kediaman Sudarti Maharani di Dusun Kajen RT 001/RW 010, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Rabu (8/3/2017). Lautan manusia berbusana serbahitam memadati pekarangan dan ruang tengah rumahnya.

Advertisement

Karangan bunga berbaris rapi di sisi jalan masuk ke rumahnya. Sekitar dua pekan lagi, rumah itu seharusnya diwarnai pesta dan kebahagiaan karena sang anak, Pradwipta Brianaji Irianto, sedianya melangsungkan pernikahan.

Namun, malang tak bisa ditolak, mujur tak bisa diraih. Pada Selasa (7/3/2017) atau 18 hari sebelum pernikahan yang dijadwalkan Sabtu (25/3/2017), Pradwipta yang akrab disapa Dito keburu dipanggil Tuhan. Dito meninggal dalam kecelakaan di Jl. Diponegoro No. 8, Lingkungan Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Selasa malam.

Kepergian Dito meninggalkan duka yang amat mendalam bagi keluarganya serta calon istrinya. Bagi ibunya, Sudarti Maharani, ini merupakan duka besar kedua setelah kematian suaminya sekaligus ayah Dito, Joko Irianto, sekitar dua tahun lalu.

Advertisement

Joko Irianto merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Wonogiri. Jabatan terakhir yang diemban pria yang akrab disapa Joko Ir itu adalah Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Wonogiri.

Tangisan pilu Sudarti terdengar sampai ke luar rumah melihat anak keduanya itu terbujur kaku tak bernyawa terbungkus kain putih. Calon istri Dito, Lisa Dewi Chardiasri, tak kalah histeris. Tangisnya makin pecah melihat jenazah kekasihnya.

Ketua RT 001 Dusun Kajen, Suparno, mengatakan Dito dan Caca, sapaan Lisa, sedianya menikah pada 25 Maret mendatang. Kedua calon mempelai gagal mengucapkan janji suci mereka di rumah Caca di Dusun Wuryantoro Lor, Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryatoro, karena dipisahkan maut.

Advertisement

“Undangan sudah jadi. Beberapa undangan juga sudah disebarkan kepada teman-teman mempelai wanita. Bahkan, Bupati Wonogiri akan jadi saksi dalam prosesi ijab kabul mereka. Namun nahas, Dito malah dipanggil duluan,” tutur Suparno kepada Solopos.com, Rabu.

Sebelum meninggal, Dito sempat berpesan kepada Sunarto untuk memasang kajang di rumahnya sebelum resepsi pernikahan pihak mempelai pria pada 2 April. Sunarto menambahkan Dito merupakan kontraktor yang mengerjakan proyek di Palembang, Sumatra Selatan.

Sebulan lalu, dia pulang ke rumah untuk mengurusi tetek bengek pernikahannya. “Dito sudah menyiapkan sebuah rumah di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, untuk ditempati keluarga kecilnya kelak. Tangis calon mempelai wanita pecah ketika mendengar Dito telah tiada karena kecelakaan,” kenang dia.

Pantauan Solopos.com, iring-iringan mobil pelayat mulai berangkat mengiringi kepergian jenazah Dito ke peristirahatan terakhir pukul 10.00 WIB. Dito dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Serenan, Dukuh Mlajon, Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Makamnya berdekatan dengan pusara ayahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif