Jateng
Senin, 6 Maret 2017 - 13:50 WIB

Kenakan Jilbab, Remaja Pria Susupi Kamar Santriwati Ponpes Salafiyah

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nasrul Ulum (kiri) saat diamankan aparat Polsek Sidorejo karena terpergok menyaru santriwati dan menyusuk ke salah satu kamar santriwati di Ponpes Salafiyah, Pulutan, Sidorejo, Salatiga, Minggu (5/3/2017) pagi. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas Polres Salatiga)

Ponpes di Salatiga, Salafiyah, dihebohkan dengan ulah remaja putra yang menyamar sebagai santriwati.

Semarangpos.com, SALATIGA – Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah yang biasa tenang mendadak gempar Minggu (5/3/2017) pagi. Kehebohan di ponpes yang terletak di Pulutan, Sidorejo, Salatiga itu tak lain gara-gara kelakuan seorang remaja putra bernama Nasrul Ulum, 18, warga RT 002/RW 003, Dusun Gemawang, Desa Munding, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

Remaja yang berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi itu menggegerkan seluruh penghuni ponpes karena tepergok masuk dan menginap di kamar salah seorang santriwati. Ia menyusup ke kamar itu dengan cara menyaru sebagai santriwati, lengkap dengan mengenakan jilbab dan baju muslimah.

Informasi yang diperoleh Semarangpos.com, Senin (6/3/2017), Nasrul memang sejak awal sudah berniat menginap di salah satu kamar milik santriwati Ponpes Salafiyah. Demi memuluskan niat itu, Nasrul bahkan telah menunggu di Masjid Ar Sarkowi yang terletak di sekitar ponpes, sejak Sabtu (4/3/2017) malam.

Saat malam tiba atau keadaan ponpes telah sepi, Nasrul mulai menyusup ke dalam ponpes dengan berdandan seperti santriwati. Ia kemudian masuk ke dalam kamar salah seorang santriwati dan tidur di sana hingga pagi. Namun, aksi Nasrul itu ketahuan salah seorang santriwati saat Minggu pagi sekitar pukul 04.30 WIB.

Advertisement

Ia pun diarak keluar kamar oleh pengurus ponpes dan akan dihakimi massa yang terdiri dari warga sekitar ponpes. Beruntung bagi Nasrul. Saat warga hendak menghajarnya, ia diselamatkan oleh salah seorang aparat Polsek Sidorejo, Aiptu Darsono. Aparat polisi itu langsung meredam amukan massa dan mengamankan Nasrul ke Mapolsek Sidorejo.

Dalam keterangannya kepada polisi, Nasrul mengaku sengaja menyamar sebagai santriwati supaya ada pria yang tertarik. “Berdasarkan keterangan pelaku dan saksi, diketahui bahwa saksi memang memiliki kelainan suka dengan sesama jenis [laki-laki]. Ia berharap dengan menyamar sebagai santriwati, ada pria yang tertarik kepadanya,” terang Kapolsek Sidorejo dalam rilis yang diterima Semarangpos.com dari Humas Polres Salatiga, Senin pagi.

Pengakuan pelaku itu pun turut diperkuat dengan keterangan ayahnya, Suroto alias Sholihan, 53. Ayah Nasrul itu mengakui bahwa anaknya sejak dulu memiliki kelainan suka dengan sesama jenis dan kerap berdandan seperti perempuan. Ayah Nasrul pun berharap kejadian itu bisa memberi dampak positif bagi putranya agar tidak lagi berdandan seperti perempuan dan menyukai sesama jenis.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif