Soloraya
Senin, 6 Maret 2017 - 17:57 WIB

KECELAKAAN WONOGIRI : Ugal-Ugalan di Jalan, 3 Pelajar Tertabrak Bus

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan Wonogiri, tiga pelajar berboncengan naik sepeda motor tertabrak bus.

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga pelajar tertabrak bus di jalan raya kota Wonogiri-Desa Manjung, Banaran, Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Senin (6/3/2017) pagi.

Advertisement

Saat peristiwa terjadi mereka berboncengan tiga orang naik sepeda motor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin, ketiga remaja itu merupakan warga Kecamatan Wonogiri. Mereka adalah DB, 17, yang mengendarai sepeda motor, serta Rg, 10, dan BA, 8, yang membonceng. Kecelakaan bermula ketika motor Yamaha Jupiter berpelat nomor B 4010 TQ yang mereka tumpangi melaju dari utara atau dari arah Manjung menuju kota Wonogiri.

Sampai di lokasi kejadian yang merupakan jalan tikungan menanjak, sepeda motor itu berupaya menyalip mobil di depannya dari sisi kanan. Pada saat bersamaan, mikrobus berpelat nomor AD 1604 BG yang dikemudikan Suratno, 39, warga Tanggung Wetan, Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri, melaju dari arah berlawanan.

Advertisement

Kecelakaan tak bisa terhindarkan karena sepeda motor menyalip mobil di depannya terlalu ke kanan atau ke tengah badan jalan. Akibat kejadian tersebut DM dan Rg mengalami luka di mulut. Sedangkan BA mengalami patah tangan dan luka di kepala. Mereka kini dirawat di RS Marga Husada Wonogiri.

Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, menyampaikan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar terus berulang setiap tahun. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena pelajar diberi keleluasaan mengendarai sepeda motor.

Orang tua harus melarang anak yang belum cukup usia mengendarai sepeda motor. Lebih baik mereka menumpang angkutan umum atau diantar dan dijemput ke sekolah.

Advertisement

“Upaya agar pelajar tidak menjadi korban lakalantas harus dilakukan semua pihak, ya orang tua, pemerintah, polisi, maupun sekolah. Pihak sekolah jangan putus asa mengimbau pelajar supaya tidak mengendarai motor. Pelajar itu belum cakap berkendara, kalau di jalan mudah emosi,” kata Kapolres.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif