Jogja
Senin, 6 Maret 2017 - 02:20 WIB

Jogja Fashion Festival : Busana Putri Raja Menutup Rangkaian JFF

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para model membawakan kain karya Ardiyanto Pranata dalam pagelaran Jogja Fashion Festival (JFF) di AMbarrukmo Plaza, Sabtu (4/3/2017) malam. (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Jogja Fashion Festival di Amplaz

Harianjogja.com, SLEMAN — Ratusan busana karya para desainer menutup rangkaian kegiatan Jogja Fashion Festival (JFF) yang digelar di Ambarrukmo Plaza, Sabtu (4/3/2017). Dalam acara puncak ulang tahun Ambarrukmo Plaza ke-11 tersebut, ada desainer yang menampilkan gaun bak putri raja.

Advertisement

Desainer yang tampil malam kemarin salah satunya Dedi Hertanto dan Anie Wijaya. Dengan mengusung brand Delmora, mereka menampilkan karya berjudul The Harmony of Queen Ice. Busana yang dipamerkan ingin menunjukkan gaya hidup dan gaya busana  putri kerajaan yang selalu menggunakan busana malam yang menampilkan detil simpel dan elegan sehingga menggambarkan sisi femininnya.
“Karakter yang tenang, mempesona serta impian dan harapan di setiap kisahnya menjadikan inspirasi kami dalam menentukan pilihan warna yang detil yang kami tampilkan,” tutur Dedi Hertanto.

Dalam karya Jogja Fashion Festival 2017, mereka berkolaborasi dengan penari balet dari Balaimos Dance School yang menampilkan tarian balet yang menggambarkan drama dan keanggunan putri kerajaan. Dari kisah ini membuatnya terinspirasi untuk membuat karya dengan konsep desain yang dramatik sehingga bisa diterima dan menjadi inspirasi para pecinta fashion Indonesia.

Tak hanya itu, Ambarrukmo Plaza secara khusus juga memberikan penghargaan kepada Ardiyanto Pranata, seorang seniman batik dan tekstil. Penghargaan yang diserahkan melalui keluarganya itu disaksikan seluruh pengunjung di Atrium Plaza Ambarrukmo sebelum rangkaian penutupan JFF dimulai.

Advertisement

Salah satu perwakilan keluarga Ardiyanto Pranata menyampaikan, pihaknya bangga karena Ambarrukmo Plaza memberikan perhatian kepada para perajin batik seperti Ardiyanto Pranata. Meski saat ini Ardiyanto sudah tidak bisa menuangkan ide dan bakatnya karena sakit, tetapi jiwa seninya bisa tetap hidup melaui sahabat dan anak cucunya.

Public Relation Ambarrukmo Plaza, Wahyu Hidayati mengatakan perkembangan bisnis fashion di Jogja cukup pesat sehingga melalui perayaan ulang tahun Amplaz ke-11 ini, manajemen Ambarrukmo Plaza ingin mempersembahkan peragaan busana untuk masyarakat.

“Kreatifitas dunia fashion di Jogja tidak hanya berkembang pada fashion retail, tetapi juga dari para desainer,” kata Ayu, sapaan akrabnya. Oleh karena itu, manajemen ingin memberi ruang pada desainer untuk menampilkan hasil karya mereka di panggung catwalk.
Sekitar 80 desainer tampil meramaikan ajang JFF tersebut. Beberapa di antaranya ada desainer kondang seperti Ivan Gunawan, Lenny Agustin, Elvara, dan Restu Anggraini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif