Jatim
Senin, 6 Maret 2017 - 23:05 WIB

Damai, Guru Sejarah Diminta Hapus Status FB Menghina Ansor

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Status Facebook Bagus Rochman Salasa yang dianggap menghinda Ansor. (Facebook)

Kasus guru dilaporkan ke polisi karena dianggap hina Ansor berakhir damai.

Madiunpos.com, PONOROGO — Kasus guru yang dilaporkan ke polisi karena dianggap menghina Ansor melalui unggahan di akun Facebook berakhir damai setelah proses mediasi.

Advertisement

Bagus Rochman Salasa, 35, seorang guru sejarah di SMKN 1 Ponorogo diminta menghapus status FB akan menulis permintaan maaf kepada Gerakan Pemuda Ansor di akun Facebook pribadinya. Bagus menyanggupi menghapus seluruh status dan statemen di Facebook yang dinilai menghina dan menyakiti anggota Ansor.

Mediasi itu berlangsung antara Bagus Rochman Salasa dan Pengurus Anak Cabang GP Ansor Siman serta difasilitasi anggota Satreskrim Polres Ponorogo, Senin (6/3/2017). Sebelumnya, Bagus melalui akun Facebooknya yaitu Bagus Ayesha dilaporkan pengurus Ansor Siman karena dinilai menghina organisasi Ansor dalam status di Facebook.

“Permintaan maaf saya kepada Ansor akan saya tulis dalam status Facebook. Saya tidak menyangka status saya bisa berdampak hingga seperti ini,” kata Bagus kepada wartawan di Mapolres Ponorogo, Senin.

Advertisement

Status Facebook Bagus Rochman Salasa yang dianggap menghinda Ansor. (Facebook)

Warga Desa Tajug, Kecamatan Siman, ini mengaku menulis status dengan ungkapan kekecewaan terhadap sikap Ansor yang mengusir Khalid Basalamah saat sedang berceramah di Sidoarjo, beberapa hari lalu. Menurut dia, status tersebut tidak didasari tendensi kebencian terhadap organisasi dalam naungan NU itu.

“Saat itu kan lagi ramai-ramainya informasi pengusiran Khalid Basalamah, saya nge-share saja. Itu hanya sikap saya saja, bahwa saya tidak setuju terhadap sikap Ansor,” jelas dia.

Advertisement

Bagus menuturkan tidak ada unsur kebencian terhadap Ansor saat dirinya menulis status tersebut di Facebook meski dia mengaku pernah mengalami kejadian buruk kepada salah seorang anggota Banser dua tahun lalu. Salah satu anggota Banser menendangnya saat datang ke pernikahan seseorang.

“Kalau dengan organisasinya saya tidak pernah ada masalah. Tetapi, saya memang pernah tersinggung atas perlakuan oknum anggota Banser yang menendang saya. Tetapi, itu oknum bukan Banser secara organisasi,” jelas dia.

Wakil Ketua PAC GP Ansor Siman, Erifa Khairil Anam, mengatakan permasalahan dengan Bagus dinilai selesai setelah terjadi kesepakatan dalam mediasi di Polres Ponorogo. Kesepakatannya yaitu Bagus diminta menghapus seluruh statemen dan status yang dinilai menghina Ansor. Selain itu, Bagus diminta membuat permintaan maaf.

“Setelah dilakukan mediasi, Bagus sepakat untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya itu dan dibuktikan dengan surat pernyataan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif