Soloraya
Senin, 6 Maret 2017 - 08:10 WIB

BENCANA SOLO : Tak Kunjung Diperbaiki, Talut Ambrol di Totosari Ancam Rumah Warga

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Kampung Totosari, Suripto, 67, melihat kondisi talut ambrol di Kali Jenes yang dapat mengancam rumahnya, Minggu (5/3/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, talut yang ambrol di Totosari mengancam rumah warga.

Solopos.com, SOLO — Talut ambrol sepanjang empat meter di Kali Jenes, Kampung Totosari RT 004/RW 014, Pajang, Laweyan, Solo, bertambah parah. Talut itu mengancam satu rumah warga yang dihuni delapan jiwa.

Advertisement

Warga Kampung Totosari, Suripto, 67, mengatakan talut ambrol Kali Jenes mengancam rumah miliknya. Posisi talut tepat berada di bawah fondasi rumahnya. Jarak antara rumah dan talut hanya dipisahkan jalan kampung.

“Jalan kampung yang ada tepat di depan rumah sudah terkena longsor. Di bawah rumah ditemukan lubang akibat tanah di bawah rumah tergerus air Kali Jenes,” ujar Suripto saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (5/3/2017).

Suripto mengatakan hujan deras yang sering mengguyur wilayah hulu wilayah Boyolali membuat Kali Jenes sering meluap. Melupnya air memperparah kondisi talut yang ambrol beberapa waktu lalu itu. Bahkan besi pembatas rumah dengan sungai sudah menggantung setelah tanah di bawahnya longsor.

Advertisement

“Kami takut jika terjadi hujan deras di wilayah hulu. Setiap Kali Jenes meluap fondasi rumah bergetar akibat terkena gesekan arus air,” kata dia.

Ia menyayangkan lambatnya tindakan dari Pemkot Solo untuk memperbaiki talut ambrol Kali Jenes di Kampung Totosari. Talut itu ambrol pada 16 Februari 2017dan sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo.

“Kami berharap segera ada tindakan dari Pemkot Solo untuk memperbaiki talut ambrol di Kali Jenes. Kalau dibiarkan seperti ini akan membahayakan warga,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, mengatakan perbaikan talut ambrol di Kampung Totosari sudah disampaikan ke Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo. Namun, karena status talut adalah milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), perbaikan menunggu kordinasi antara Pemkot Solo dan BBWSBS.

Eko mengatakan talut ambrol sepanjang 20 meter di Kampung Baron Gede, Panularan, Laweyan, sudah diperbaiki sementara dengan menutup talut longsor dengan sesek. Perbaikan talut baru bisa dilakukan setelah dana APBD Perubahan 2017 cair.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif