Soloraya
Minggu, 5 Maret 2017 - 14:17 WIB

Selalu Kebanjiran, Warga Jebres Solo Minta Parapet di Taman Tempuran

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi parapet. (www.ligneconfederationline.ca).

Warga Jebres, Solo, mendesak pembangunan parapet di Taman Tempuran yang selalu kebanjiran.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kelurahan Jebres, Solo, dan masyarakat bantaran Sungai Bengawan Solo, khususnya yang berada dekat Taman Tempuran, mengharap Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) segera membangun parapet di lokasi tersebut. Parapet dipercaya akan menghindarkan masyarakat dari bahaya banjir yang kerap melanda kawasan bantaran.

Advertisement

Lurah Jebres, Sulistiarini, saat ditemui Solopos.com, Minggu (5/3/2017), mengatakan sudah ada pemberitahuan dari BBWS. Menurutnya, BBWSBS sudah memasang patok untuk memberi batas pengerjaan parapet. “Rencananya parapet akan dibangun dari Taman Tempuran ke selatan menyambung dengan proyek parapet di Jurug,” kata dia.

Namun, belum ada kepastian waktu pelaksanaan proyek. Menurutnya, BBWSBS baru sekali menginformasikan rencana pembangunan parapet kepada pemerintah kelurahan. Ia mengatakan jika parapet dibangun, warga RW 036 Kampung Kentingan Wetan akan terhindar dari banjir. Lokasi itu menjadi lokasi yang paling sering terdampak banjir.

“Mereka selalu duluan terkena banjir. Kalau bisa sesegera mungkin dibangun parapetnya.Kasihan warga. Kalau sudah ada parapet, mereka enggak harus bolak-balik mengungsi,” kata dia.

Advertisement

Lebih lanjut, ia menilai Taman Tempuran sebenarnya kurang cocok menjadi taman karena lokasinya terlalu rendah. Lokasi itu lebih cocok ditanami tanaman tahunan yang mampu menjaga tanah dari erosi sungai. “Tapi itu sudah ada sehingga kami tetap berusaha merawatnya,” kata dia.

Ketua RT 006/RW 020, Kaplingan, Jebres, Edi Susanto, mengatakan pohon-pohon di Taman Tempuran hampir sudah diganti semua. Dulu, pernah ada 30 kelapa gading. Tetapi seluruhnya hanyut terbawa arus. “Sekarang ditanami buah-buahan. Kalau ada mahasiswa kuliah kerja nyata [KKN], saya mintai bibit,” kata lelaki yang bertugas merawat Taman Tempuran itu.

Ia juga berharap parapet segera dibangun agar taman bisa bersih. Selain itu, dengan adanya parapet ia yakin tak akan ada lagi orang yang membuang sampah sembarangan ke sungai.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif