Soloraya
Minggu, 5 Maret 2017 - 10:32 WIB

Jajal Tubing di Ngargoyoso Karanganyar, 1 Pelajar Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam.(GhanaCrusader.com)

Banjir menerjang arena tubing di Kalicandi, Ngargoyoso, Karanganyar, menyebabkan 1 pelajar meninggal dunia.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kecelakaan terjadi saat tiga pelajar perempuan menjajal objek wisata air, tubbing, di Sungai Kalicandi, Dusun Candi, Desa Jatirejo, Ngargoyoso, pada Sabtu (4/3/2017) pukul 16.00 WIB. Satu orang pelajar meninggal dunia sedangkan dua pelajar lainnya mengalami luka-luka.

Advertisement

Kejadian itu juga menyebabkan sejumlah warga yang bekerja sebagai kru tubing yang dikelola Puja Rafting itu mengalami luka-luka saat berusaha menyelamatkan korban maupun diri sendiri. Korban meninggal adalah warga Prayan, RT 002/RW 006, Desa Karangrejo, Kerjo, Nungky Ramadani, 18. Dua temannya dalam kondisi selamat adalah Putri Aprilia, 18, warga Jatirejo Ngargoyoso dan Rita Ayu Purnamasari, 18, warga Pendem Mojogedang.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, kejadian bermula saat tiga remaja itu sedang menjajal tubing di Sungai Kalicandi. Tubbing berada di belakang area kebun jambu merah milik Wajib. Wisata Tubing tersebut baru saja dibuka. Menurut keterangan warga yang melihat kejadian itu kepada polisi, tiga remaja menjajal jalur tubing satu demi satu sekitar pukul 15.30 WIB.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, kejadian bermula saat tiga remaja itu sedang menjajal tubing di Sungai Kalicandi. Tubbing berada di belakang area kebun jambu merah milik Wajib. Wisata Tubing tersebut baru saja dibuka. Menurut keterangan warga yang melihat kejadian itu kepada polisi, tiga remaja menjajal jalur tubing satu demi satu sekitar pukul 15.30 WIB.

Rita mengawali menjajal tubing didamping kru tubbing, Arif Darmanto, 22, warga Jatirejo Ngargoyoso. Selanjutnya, Putri menyusul didampingi kru yaitu Widodo, 22, warga Jatirejo Ngargoyoso. Yang terakhir adalah Nungki. Gadis itu meluncur didampingi kru tubing Suparno, 29, warga Kedawung Sragen. Mereka menjajal tubbing menggunakan ban karet berbentuk menyerupai donat.

Nungki bersama Suparno meluncur sejauh 100 meter. Saat itulah, banjir dari aliran sungai bagian atas menerjang enam orang yang sedang bermain tubbing. Tubuh mereka terlempar dari ban dan terseret arus air. Masing-masing orang berusaha menyelamatkan diri. Suparno dan kru lainnya, Hendri Susanto, 28, berusaha menyelamatkan rekan-rekannya maupun pelajar yang menjajal tubing.

Advertisement

Tubuhnya ditemukan penambang pasir. Satu orang meninggal sedangkan enam orang lainnya mengalami luka-luka. Korban luka-luka mendapat penanganan dari Puskesmas Ngargoyoso.

Camat Ngargoyoso, Edi Sukiswandi, menuturkan cuaca di Ngargoyoso mendung kemudian gerimis saat kejadian. Dia menduga wilayah di atas Ngargoyoso atau di sekitar Gunung Lawu hujan sehingga mengakibatkan banjir.

“Anak-anak dan kru itu sedang tubbing. Saat tubing itu tiba-tiba dihantam banjir dari atas. Airnya deras. Satu orang meninggal sedangkan teman dan kru tubbing selamat. Mereka mengalami luka-luka,” kata Edi saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Advertisement

Edi menyampaikan seluruh korban sudah mendapatkan penanganan di Puskesmas Ngargoyoso. Sejumlah korban selamat sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas. Tetapi, menurut Edi, masih ada satu korban selamat yang belum diizinkan pulang dari puskesmas. Jenazah Nungki sudah diserahkan kepada keluarga.

“Sudah pulang yang memang sudah sehat. Ada satu yang masih dirawat karena kondisi shyok. Kalau jenazah korban meninggal sudah diserahkan kepada keluarga korban,” ujar dia.

Edi mengungkapkan pihak kecamatan meminta pengelola tubbing di wilayah Ngargoyoso menghentikan aktivitas wisata tubbing sementara waktu. Pertimbangannya adalah situasi, kondisi, dan cuaca tidak menentu. “Ini hujan terus. Kami minta tubbing di Ngargoyoso dihentikan sementara waktu. Bahaya. Antisipasi kemungkinan terburuk,” tutur dia.

Advertisement

Sementara itu, Kapolsek Ngargoyoso, AKP Apin Sunu, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, membenarkan kejadian itu. Sukarelawan setempat dibantu warga, TNI/Polri sempat mencari korban yang terbawa arus. Tim Inafis Polres Karanganyar mendatangi lokasi kejadian. “Sudah ditemukan semua. Satu orang meninggal. Jenazah sudah diserahkan kepada keluarga,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif