Soloraya
Minggu, 5 Maret 2017 - 08:00 WIB

Harga Cabai Rawit Kembali Melonjak, Begini Alasan Pedagang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cabai rawit. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga cabai rawit kembali melonjak setelah sempat turun. Pedagang beralasan hasil panen petani berkurang.

Solopos.com, SOLO — Harga cabai rawit di pasar tradisional kembali naik dari sebelumnya yang sempat turun di harga Rp110.000/kg kembali menjadi Rp125.000/kg. Berbagai pihak mengatakan kenaikan terjadi karena pasokan yang menipis akibat panen yang berkurang.

Advertisement

Praktik kartel menyeruak setelah Bareskrim Polri mengumumkan dua tersangka kartel cabai rawit merah, yakni SJN dan SNO sebagai pengepul cabai dari petani. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com beberapa waktu lalu, aparat sempat berkunjung ke Pasar Legi untuk memantau distribusi cabai rawit selama setengah hari penuh, antara pukul 12.00-24.00 WIB.

SJN yang disebut sebagai salah satu tersangka pemain harga cabai, saat ditemui Solopos.com, enggan berkomentar mengenai kasus yang menjerat dirinya tersebut. Meski begitu, sejumlah pedagang membantah adanya praktik kartel.

Advertisement

SJN yang disebut sebagai salah satu tersangka pemain harga cabai, saat ditemui Solopos.com, enggan berkomentar mengenai kasus yang menjerat dirinya tersebut. Meski begitu, sejumlah pedagang membantah adanya praktik kartel.

Karyawan salah satu distributor cabai di Pasar Legi, Sumiyatun, mengatakan cabai rawit merah saat ini dijual dengan harga Rp125.000/kg. Harga tersebut kembali naik dari sebelumnya yang sempat turun di harga Rp110.000/kg. Kenaikan ini dipicu produksi cabai rawit merah yang berkurang karena hasil panen berkurang banyak akibat cuaca.

“Beberapa waktu terakhir memang sudah jarang hujan tapi tanaman cabai terlanjur rusak sehingga hasil panen belum ada kenaikan. Oleh karena itu, harga cabai dari petani juga tetap tinggi. Biasanya ini dapat kiriman dari Jatim dengan harga Rp117.000/kg tapi karena ada risiko busuk jadi dijual dengan harga Rp125.000/kg,” terangnya saat ditemui wartawan, Sabtu (4/3/2017).

Advertisement

Pedagang cabai lainnya, Sugiyati, mengaku tidak pernah mendengar adanya kartel cabai di Pasar Legi. Dia mengatakan harga jual cabai menyesuaikan harga dari distributo, ketika harga rendah dijual rendah tapi ketika harga tinggi juga dinaikkan.

Pedagang lainnya, Apin, mengatakan kenaikan harga cabai ini terjadi selama sepekan terakhir. dia mengaku sehari hanya menyediakan 20-30 kg cabai rawit merah per hari. Hal ini karena jumlah pasokan terbatas sehingga harus berbagi dengan pedagang lainnya.

Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan kegiatan yang dilakukan aparat penegak hukum (APH) merupakan inisiasi yang baik untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi daerah. Hal ini seperti arahan Presiden Joko Widodo pentingnya memantau pasokan pangan. Selama ini, TPID Solo selalu melibatkan APH menjadi anggota tim dan secara aktif mengikuti pelaksanaan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan forum group discussion (FGD).

Advertisement

“TPID juga mengundang distributor untuk berdiskusi mengenai stok cabai dan pemicu kenaikan harga. Dari beberapa kali diskusi, cuaca ekstrim menjadi faktor yang mengakibatkan produksi cabai berkurang banyak dan membuat harga naik tinggi. Kenaikan harga cabai tidak hanya di Solo tapi juga daerah penghasil cabai seperti Jember, Kediri, dan lainnya,” jelasnya.

Dia menyampaikan faktor pembentuk harga cabai tidak hanya produksi tapi juga transportasi, distribusi, manajemen stok, dan lainnya. Beberapa kali faktor-faktor tersebut menjadi bahan kajian dan pendalaman instansi dan dinas yang berwenang.

Sementara itu, kenaikan harga juga terjadi di bawang merah. Pedagang bawang merah, Ny. Purwanto, mengatakan harganya saat ini naik menjadi Rp37.000/kg dari Rp30.000/kg karena pasokan mulai tipis. Menurut dia, dari biasanya mendapat pasokan 1 ton, saat ini turun menjadi 5 kuintal.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif