Soloraya
Sabtu, 4 Maret 2017 - 14:00 WIB

PENYAKIT LANGKA : Bayi Sragen Penderita Atresia Bilier Dimakamkan, Orang Tua: Kami Ikhlas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ufairah Mumtazah, bayi berusia empat bulan, dalam dekapan ibundanya, Dyah Fajar Indriyani, 27, di rumah mereka di Dusun Dugan, RT 011/RW 002, Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Penyakit langka atresia bilier diderita bayi Sragen Ufairah Mumtazah yang akhirnya meninggal dunia.

Solopos.com, SRAGEN — Jenazah bayi asal Sragen penderita Atresia bilier, Ufairah Mumtazah, dimakamkan Sabtu (4/3/2017). Anak berusia 1,5 tahun itu meninggal dunia, Jumat (3/3/2017) pukul 16.15 WIB, setelah belasan kali dirawat di rumah sakit.

Advertisement

“Ini adalah keputusan terbaik dari Allah. Kami sudah ikhlas. Dengan ini, Dek Ufa sudah tidak lagi merasakan sakit,” kata Dyah Fajar Indriyani, 28, ibunda Ufairah di rumah duka di Dusun Drugan, Desa Trobayan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Sabtu.

Jenazah Ufairah dimakamkan di permakaman umum dusun setempat. Ayah Ufairah, Ihsan Arifudin, 31, membopong Ufairah keluar rumah diikuti para pelayat ke permakaman. Bopongan itu mengantarkan Ufairah menuju peristirahatan terakhir. (baca: Bayi Penderita Atresia Billier asal Sragen Meninggal Dunia)

Diberitakan, Ufairah sudah 13 kali masuk rumah sakit. Tim dokter mendiagnosa Ufairah menderita penyakit atresia bilier atau kegagalan fungsi saluran empedu. Penyakit itu membuat Ufaira tidak bisa mencerna asupan air susu ibu (ASI). Satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa Ufairah adalah dengan operasi cangkok hati.

Advertisement

Kedua orang tua Ufairah sudah bersedia menyumbangkan hatinya demi menyelamatkan buah hatinya. Namun, operasi itu baru bisa dilakukan setelah Ufairah memiliki berat badan minimal 9 kg atau ketika usianya sudah menginjak satu tahun.

“Anak saya terbilang kuat karena mampu bertahan hidup hingga usia 1,5 tahun. Ada banyak teman Ufairah sesama penderita atresia bilier yang dirawat di RS. Rata-rata mereka meninggal dunia kala berusia 7 bulan, 8 bulan, atau 9 bulan,” lanjut Dyah.

Ditemui seusai pemakaman putrinya, Ihsan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telat banyak memberikan dukungan moral maupun material demi kesembuhan Ufairah.

Advertisement

“Kami sudah usaha semaksimal mungkin. Selama masih ada kesempatan untuk sembuh, kami akan coba. Tapi yang namanya takdir, siapa yang bisa melawan?” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif