Lifestyle
Sabtu, 4 Maret 2017 - 21:00 WIB

KULINER SUKOHARJO : Lezatnya Jenang Kedunggudel, Bukan Dodol Biasa

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenang Kedunggudel (Youtube)

Kuliner Sukoharjo kali ini tentang kelezatan jenang Kedunggudel yang tak kalah dengan dodol.

Solopos.com, SOLO – Dodol merupakan penganan manis olahan tepung ketan, gula pasir, dan santan kelapa khas yang digemari masyarakat di Tanah Air. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kudapan ini biasa disebut dengan jenang. Tekstur jenang biasanya lebih lembek dan berminyak daripada dodol.

Advertisement

Kendati demikian, rasa jenang yang tak kalah legit dari dodol membuatnya digemari banyak orang. Seperti jenang Kedunggudel, makanan khas dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Berbeda dengan dodol, jenang legendaris yang telah ada sejak 1987 ini dibuat dari campuran tepung ketan dan tepung beras yang membuat rasanya legit.

Proses pengolahan jenang Kedunggudel ini memakan waktu lebih dari empat jam dalam api sedang yang berasal dari kayu bakar. Cara tradisional ini akan membuat olahan jenang ini empuk dan bercita rasa khas. Selama dimasak, adonan jenang harus terus diaduk.

Sampai saat ini, jenang Kedunggudel masih terus eksis di pasaran. Jenang ini biasa dipasarkan di berbagai pasar tradisional di Sukoharjo.

Advertisement

“Jenang Kedunggudel ini tidak memakai bahan pengawet sama sekali, jadi aman. Kalau dipakai untuk oleh-oleh tidak terlalu kenyal. Karena enggak pakai pengawet jadi ya cepat berjamur, tapi enggak meracuni kok. Tetap aman,” tutur Murni, produsen jenang Kedunggudel seperti terekam dalam video yang diunggah Solopos Tv, 8 Februari 2017.

Tak hanya dijadikan buah tangan. Jenang legendaris ini juga kerap dipesan sebagai hantaran pernikahan. Kelezatan jenang Kedunggudel ini bahkan telah dikenal luas oleh masyarakat Sukoharjo. Selain itu, kelezatan jenang Kedunggudel ini ternyata mampu membuat pengguna Internet (netizen) penasaran.

Ditilik Solopos.com dari Youtube, Sabtu (4/3/2017), video tersebut telah ditonton sebanyak 7.234 kali. Bukan hanya melihat, beberapa netizen turut melontarkan komentar untuk video tersebut.

Advertisement

“Di mana dipasarkanqnnya? Kok gk dipasarkan di Cepu,” tanya verrel astuti ohh penasaran.

“Langsung datang aja ke Desa Kedunggudel, Kenep, Sukoharjo. Ibunya namanya ibu Murni, buka setiap hari,” jawab Bjbg Jojo.

Ngapain jauh2 di Pasar Tawangsari banyak,” sambung Fandi Amianto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif