Jogja
Sabtu, 4 Maret 2017 - 22:17 WIB

KULINER JOGJA : Warung Bu Ning Rasa Sayange Buka Cabang di AM Sangaji

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warung Bu Ning Rasa Sayange di Jalan AM Sangaji, Jetis, Jogja, saat buka perdana pada Sabtu (4/3/2016) malam. (Harian Jogja/Nugroho Nurcahyo)

Berbeda dengan warung lama yang jam bukanya hanya sampai pukul 17.00 WIB setiap harinya, warung baru itu bakal buka hingga pukul 22.00 WIB.

Harianjogja.com, JOGJA—Penyuka masakan Indonesia Timur dan para wisatawan yang tidak terbiasa citarasa masakan Jogja yang serba manis, kini bakal punya pilihan baru dalam memuaskan hasrat kuliner. Warung Bu Ning Rasa Sayange, membuka cabang baru di Jalan AM Sangaji mulai Sabtu (4/3/2016) malam.

Advertisement

Warung ikan yang sudah eksis selama 12 tahun di ruas jalan di Jetis Pasiraman itu kini buka satu cabang warung lagi. Jika warung lama terletak di jalan nyempil, warung cabang yang baru ini terletak di ruas jalan utama,di Jalan AM Sangaji (kini diubah nama jadi Jalan Mangkubumi) tepatnya di depan Hotel Citradream. Berbeda dengan warung lama yang jam bukanya hanya sampai pukul 17.00 WIB setiap harinya, warung baru itu bakal buka hingga pukul 22.00 WIB.

“Ada dua macam menu berbeda yang kami sediakan. Menu untuk pagi-siang dan menu sore hingga malam,” kata Wahyuningrum, pemilik Warung Bu Ning Rasa Sayange saat ditemui ketika pembukaan warung makan cabang baru itu, Sabtu malam.
Untuk menu pagi hingga pukul 14.00 WIB, warung yang bakal buka mulai pukul 07.00 WIB itu hanya akan menyediakan menu soto dan aneka pindang ikan.

“Sotonya soto ambon yang saya modifikasi. Saya kasih nama Soto Sayange,” kata perempuan asal Wonosobo yang karib disapa Bu Ning itu. “Untuk ikan pindangnya ada tuna dan baracuda.”

Advertisement

Bukan tanpa alasan tak disediakan menu ikan bakar pada siang hari. Letak warung yang nempel dengan sekolah jadi alasan kenapa menu bebakaran tidak disediakan pada pagi hingga siang hari. “Biar asapnya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,” imbuh Budiyono, suami Bu Ning.

Selanjutnya, mulai sore hingga malam, menu bebakaran khas warung Rasa Sayange yang pedas berpadu citarasa Indonesia timur bakal disediakan.
Ikan bakar yang disediakan antara lain ikan baronang, ika kakap putih, ikan kerisi, ikan kembung, dan hewan laut lainnya seperti cumi-cumi. Tak ketinggalan, bagi yang tidak suka bebakaran, disediakan ikan goreng dan ikan yang dimasak dengan kuah kuning.

Satu yang istimewanya di warung ini adalah sensasi pedas luar biasanya saat menu ikan itu disantap dengan sambal colo-colo yang terbuat dari irisan tomat hijau dan irisan cabe rawit. Selain sambal colo-colo, ada pula sambal dabu-dabu yang tak kalah pedas.

Advertisement

Sebagai warung khas Indonesia Timur, warung ini juga menyediakan makanan paling khas Indonesia Timur, yakni papeda. Makanan yang adalah makanan pengganti nasi khas Indonesia Timur yang terbuat dari sagu. Ia mirip bubur jenang kenyal, disajikan menyerupai lem yang masih panas. Selain nasi dan papeda, ada pula kasbi yang terbuat dari aneka jenis ubi yang direbus matang.

Sudiarso, salah satu warga Jetis Pasiraman yang turut diundang Bu Ning untuk mencicipi soto yang menjadi menu baru di warung anyar itu mengaku cocok dengan rasa soto tersebut. “Enak, mirip soto Jawa Timuran, tapi rempahnya terasa,” kata mantan Ketua RT 35 Jetis Pasiraman yang hingga kini masih sering disapa Pak RT itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif