Jogja
Jumat, 3 Maret 2017 - 19:55 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Rencana Pembangunan Hotel dan Resort di Saptosari Dipertanyakan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandangan laut selatan di lihat dari balik bukit di sebelah barat Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul. Sejumlah titik di Desa Kanigoro yang berdekatan dengan laut diketahui telah dimiliki oleh investor untuk dibangun resort dan hotel. Foto diambil Kamis (2/3/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Wisata Gunungkidul menarik investor

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Rencana pembangunan resort dan hotel oleh investor di lahan seluas 160 hektare di Kecamatan Saptosari dipertanyakan warga. Belum ada sosialisasi yang dilakukan pihak investor maupun pemerintah desa perihal rencana tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Nguyahan, Dusun Gebang, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Sukiman. Dirinya mengakui telah mendengar adanya kabar pembangunan resort dan hotel di Desa Kanigoro, namun tak mengetahui kepastiannya. “Belum ada sosialisasi dari investor atau pemerintah desa tentang rencana itu,” kata dia, Kamis (2/3/2017).

Namun sebelumnya, Sukiman dengan warga yang lain pernah mengikuti pertemuan di Balai Desa Kanigoro perihal rencana pembangunan jalan. Pertemuan tersebut membahas tentang pembangunan jalan yang mengubungkan antara Pantai Pringjono dan Pantai Nguyahan. Dia menyebut pembangunan jalan tersebut dilakukan pemerintah desa bersama dengan investor.

Advertisement

Kendati demikian, Sukiman menyayangkan pihak investor dan pemerintah desa tidak memberikan penjelasan lebih detail perihal adanya rencana pembangunan resort dan hotel tersebut. Padahal peran Pokdarwis di sebuah tempat wisata itu ninilainya sangat vital. “Kesannya masyarakat tidak boleh tahu dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” ungkapnya.

Kepala Desa Kanigoro, Santosa mengatakan investor ataupun pemerintah desa memang belum melakukan sosialisasi secara menyeluruh. Salah satu dusun yang telah dilakukan sosialisasi adalah Dusun Klumpit. Kata dia di dusun tersebut telah dilakukan sosialisasi tentang pembangunan resort dan hotel sebanyak tiga kali.

Sedangkan di Dusun Gebang, khususnya warga yang berada di Pantai Nguyahan memang belum diberikan sosialisasi. Dia berdalih di Pantai Nguyahan nantinya hanya akan menjadi jalur untuk membangunan hotel dan resort, bukan menjadi salah satu titik lokasi pembangunan.

Advertisement

Meski demikian, dia mengakui di Dusun Gebang sendiri terdapat beberapa titik yang telah dimiliki investor. “Di sebelah utara Pantai Nguyahan itu ada beberapa hektare atau beberapa blok. Kalau keseluruhan di Desa Kanigoro ada 15 hektare sampai 20 hektar yang telah dimiliki investor,” jelas dia, saaat ditemui Harian Jogja di kantornya.

Lanjutnya lagi, pihaknya kini intens berkomunikasi dengan pihak investor, terlebih rencana pembangunan jalan yang menghubungkan antara Pantai Pringjono dengan Pantai Nguyahan akan dibantu oleh investor. “Tadi [Kamis, (2/3/2017)] pihak investor datang ke sini [Balai Desa Kanigoro] bahas tentang pembangunan jalan itu,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, Derajat Ruswandono mengaku ragu dengan kredibilitas investor pemilik lahan seluas 160 hektare itu. Pasalnya hingga saat ini belum ada aksi yang dilakukan oleh pemilik lahan tersebut untuk membangun resort dan hotel seperti kabar yang beredar. Sehingga membuatnya menjadi ragu akan kredibilitas investor tersebut.

Ditambah lagi dirinya mengaku belum pernah bertemu secara langsung dengan investor tersebut, untuk sekedar membahas masalah perizinan atau aturan lainnya. “Mungkin hanya sebagian yang akan digunakan. Kami juga tidak tahu betul apakah mereka investor beneran atau cuma makelar tanah. Karena tidak mungkin kalau 160 hektare lahan itu dibangun semuanya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif