Soloraya
Jumat, 3 Maret 2017 - 14:40 WIB

PASAR KLEWER : Pedagang Bermobil Berharap Diberi Tempat Berjualan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas gabungan Pemkot Solo berpatroli di kawasan Alun-alun Utara Keraton Solo untuk memantau aktivitas pedagang beermobil, Kamis (2/3/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, para pedagang bermobil di seputar Alun-alun Utara minta diberi tempat.

Solopos.com, SOLO — Pedagang bermobil di sekitar kawasan Alun-alun Utara Keraton Solo berharap bisa mendapatkan tempat berjualan yang aman. Mereka resah setiap kali berjualan harus kucing-kucingan seperti maling dengan petugas.

Advertisement

Sementara itu, petugas gabungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memantau aktivitas pedagang bermobil di sekitar Alun-alun Utara Keraton Solo, Kamis (2/3/2017). Kegiatan tersebut melibatkan hampir 30 personel. (Baca juga: Puluhan Pedagang Klewer Kelilingi Alut Tolak Pedagang Bermobil)

Berdasarkan pantauan Solopos,com, Kamis sekitar pukul 09.00 WIB, dua mobil Satpol PP Solo memasuki kawasan Alun-alun Utara Keraton Solo. Kedua kendaraan tersebut memutari alun-alun. Salah satu mobil yang berisi beberapa personel sempat berhenti di depan area parkir di barat alun-alun. Namun keduanya lalu berkumpul di sekitar kios buku di sisi utara alun-alun. Tak lama setelahnya, kendaraan operasional petugas dari Dinas Perdagangan menyusul.

Kepala Seksi Kerja Sama Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP, Agus Hadiatno, mengatakan kedatangan mereka untuk memantau pedagang bermobil di sekitar Alun-alun Utara Keraton Solo. “Ini kegiatan pemantauan saja. Untuk penertiban dilakukan setiap Senin,” kata dia saat ditemui wartawan di kawasan Alun-alun Utara Keraton Solo, Kamis. (Baca juga: Pedagang Bermobil Bandel, Pemkot Terapkan Sanksi Gembok dan Denda)

Advertisement

Kegiatan pemantauan itu melibatkan 17 personel Satpol PP dan 12 personel Dinas Perdagangan. Menurut Agus, kegiatan itu untuk memastikan para pedagang bermobil tidak melakukan transaksi dengan konsumen secara langsung.

Salah satu pedagang bermobil, Hadi, 39, asal Pekalongan, berharap Pemkot Solo memberikan tempat berjualan yang aman supaya pedagang tidak dikejar-kejar seperti maling. “Kalau soal rezeki itu kan urusan Tuhan. Kalau sepi memang sekarang lagi sepi perdagangannya,” kata Hadi, saat ditemui Solopos.com di taman parkir belakang PGS, Kamis (2/3/2017) siang.

Hadi yang baru berjualan di sana selama lima bulan itu mengaku saat sepi ia hanya mendapatkan omzet Rp3 juta-Rp4 juta per hari. Jika ramai, pendapatannya meningkat menjadi Rp15 juta-Rp20 juta per hari. “Pembeli saya ada dari Jogja, Boyolali, dan Soloraya. Saya juga rutin menyuplai stok untuk pedagang Pasar Klewer,” ujarnya.

Advertisement

Saat dimintai pendapat soal tawaran Pemkot Solo memberikan tempat berjualan di Pasar Pucangsawit dan Pasar Kliwon, Hadi berpendapat ganda. Ia menolak jika ditempatkan di Pasar Pucangsawit lantaran lokasinya terlalu jauh. “Kalau di Pasar Kliwon lebih dekat ya. Tapi saya manut saja kepada paguyuban,” kata Hadi.

Harapan senada juga diungkapkan Muhammad Agil, 28, asal Jepara. Ia berharap Pemkot Solo memberikan tempat berjualan yang aman bagi para pedagang. “Sama-sama cari penghidupan masa kami dilarang? Beberapa dari kami juga punya kios di sini,” kata Agil.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif