Jateng
Jumat, 3 Maret 2017 - 20:50 WIB

KISAH INSPIRATIF : Nama Djarot Ternyata Pemberian Pedagang Tempe

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat (kanan), tertawa lepas menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (3/3/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kisah inspiratif kali ini hadir dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat.

Semarangpos.com, SEMARANG – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, berkesempatan mengunjungi Jawa Tengah (Jateng), Jumat (3/3/2017). Selain bertemu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, calon wakil gubernur incumbent atau petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017 itu juga berkesempatan mengunjungi sejumlah wilayah di Jateng, tak terkecuali Magelang.

Advertisement

Saat dijumpai wartawan di ruang kerja Gubernur Jateng, Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jumat siang, Djarot mengaku memiliki segudang kenangan saat melintas di Magelang. Ia mengungkapkan bahwa dirinya dulu lahir dan menghabiskan masa kecil di Magelang. Ia bahkan mendapat nama Djarot dari salah seorang pedagang tempe di Magelang.

Ya, terlahir dengan nama Saiful Hidayat di Magelang pada 6 Juli 1962 silam, pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada 2017 itu lebih populer dengan sebutan Djarot. Siapa sangka, kisah di balik nama itu sangat inspiratif karena merupakan pemberian seorang pedagang tempe di salah satu pasar di Magelang pada dasawarsa 1990-an.

“Saat kecil saya sering diajak ibu berkeliling pasar. Pas ibu berkeliling, saya dititipkan ke pedagang tempe itu,” kisah Djarot di hadapan wartawan.

Advertisement

Djarot menuturkan saat dititipkan itu, pedagang tempe kerap memperkenalkan dirinya kepada orang dan para pembeli bahwa dirinya cucu si pedagang tempe. “Ini Djarot cucu saya,” kata Djarot menirukan pedagang tempe tersebut.

Djarot pun mengaku tak keberatan diperkenalkan sebagai cucu penjual tempe itu. Terlebih, setiap kali diasuh pedagang tempe itu Djarot selalu diberi jajan pasar. “Sekarang ibu penjual tempe itu sudah meninggal. Saya tidak ingat pastinya. Tapi, nama yang dia berikan itu menjadi rezeki karena saat ini banyak orang yang mengenal saya dengan nama itu,” beber Djarot.

Dalam perjalanannya dari Yogyakarta ke Semarang, Djarot mengatakan sempat mengingat-ingat letak rumahnya yang berada di dekat pasar di Magelang itu. “Sekarang pasarnya kecil, dulu besar, tapi saya masih ingat jalannya dan sempat menunjukkan ke sopir dan ajudan,” tutur politikus PDI Perjuangan itu.

Advertisement

Djarot menyatakan meski lama bermukim di Jawa Timur dan DKI Jakarta, mantan anggota DPRD Jatim, mantan Wali Kota Blitar, dan mantan anggota DPR itu tak pernah melupakan asal usulnya. “Saya berharap bisa memberikan kontribusi bagi Jateng, salah satunya dengan berkomunikasi dengan Mas Ganjar untuk bekerja sama di bidang ketahanan dan kedaulatan pangan,” beber Djarot.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif