News
Jumat, 3 Maret 2017 - 13:45 WIB

"Kedatangan Raja Salman Tak Ada Hubungannya dengan Aksi Bela Islam"

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan bersama Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi (kanan) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Hidayat Nur Wahid menegaskan keputusan Raja Salman berkunjung ke Indonesia sudah diambil sejak Mei 2016.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan soal maksud kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, ke Indonesia tidak terkait kondisi politik di Indonesia. Politikus PKS ini mengungkapkan, keputusan Raja Salman diambil sejak Mei 2016.

Advertisement

Hidayat membantah tudingan yang menyatakan kunjungan Raja Salman ke Indonesia terkait aksi bela agama beberapa waktu lalu. Menurut Hidayat, kunjungan Raja Salman ini sudah disampaikan dari presiden-presiden terdahulu namun baru direspons tahun ini.

“Kunjungan ini memang sudah disampaikan undangan oleh Presiden-presiden Indonesia yang sebelumnya. Pak Jokowi undang Raja Salman undangannya disampaikan sejak jauh hari sejak tahun 2015. Jauh sebelum ada aksi 212, 411, dan lain-lain. Tapi menurut saya tidak secara khusus kunjungan ini untuk merespon masalah itu,” jelas Hidayat di Gedung DPR RI, dikutip Solopos.com dari Liputan6.com. Kamis (2/2/2017).

Politikus PKS ini mengungkapkan, telah diputuskan sejak Mei 2016. “Saya ngomong sama Dubes Indonesia di Saudi Arabia keputusan itu [datang ke Indonesia] sudah diambil sejak Mei 2016. Jadi jauh sebelum ada aksi bela Islam,” tegas dia.

Advertisement

Dalam rangkaian kunjungannya, Raja Salman juga bertemu sejumlah tokoh ormas Islam dan ulama. Raja Salman mendengarkan tanggapan dan sambutan tokoh Islam Indonesia bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis siang WIB.

“Saya kira itu sangat penting sekali dan kita berharap ke depan itu hubungan Indonesia-Saudi itu lebih erat,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Kamis.

Ma’ruf mengatakan kunjungan Raja Saudi ke Indonesia monumental karena dia berperan sebagai pelayan dari dua masjid suci atau Khadimul Haramain yaitu Masjidil Haram dan Masjid Madinah. Ma’ruf berharap Arab Saudi dapat menambah investasi di Indonesia sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk muslim di dunia.

Advertisement

“Kita hanya meminta bahwa beliau memberi perhatian yang lebih besar terhadap Indonesia dan saya kira juga Arab Saudi juga sangat membutuhkan Indonesia sebagai negara yang mempunyai politik luar negeri yang netral,” ujar Ma’ruf.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif