News
Kamis, 2 Maret 2017 - 23:45 WIB

KISAH TRAGIS : Serangan Drone CIA Tewaskan Menantu Osama bin Laden

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim penyelamat berusaha mengeluarkan jasad Abu Al Khayr Al Masri dari dalam mobil (Cnn.com)

Kisah tragis kali ini tentang serangan drone CIA yang menewaskan menantu Osama bin Laden.

Solopos.com, IDLIB – Menantu mantan pemimpin Al Qaeda, Abu Al Khayr Al Masri dilaporkan tewas akibat serangan drone milik badan intelejen Amerika Serikat (CIA), di Idlib, Suriah, Minggu (26/2/2017). Kabarnya, kematian Masri ini merupakan hasil perburuan CIA selama 19 tahun.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari Reuters, Kamis (2/3/2017), selama ini Masri dikenal sebagai orang kedua dalam kepemimpinan Al Qaeda. Ia merupakan wakil dari Ayman Al Zawahiri, sekaligus anggota dewan kehormatan Al Qaeda. Ia juga diketahui telah menikah dengan salah satu putri mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.

Kematian Masri kali pertama diketahui dari status yang diunggah salah satu pimpinan Al Qaeda, Abdallah Al Muhasyini di akun media sosial miliknya.

“Semoga Allah menempatkan Abu Al Khayr di surga. Semoga Allah mengumpulkan kita bersamanya kelak,” tulis Abdallah seperti dikutip CNN.

Advertisement

Menurut salah satu pejabat pertahanan Amerika Serikat, selama ini Masri dikenal sebagai buronan. Pasalnya, ia dianggap sebagai salah satu otak serangan yang terjadi di kantor kedutaan besar (kedubes) Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania pada 1998.

“Kami tahu selama ini Masri mencari perlindungan di Iran sejak serangan 11 September 2011. Kami juga yakin ia merupakan dalang yang mengarahkan kelompok cabang Al Qaeda di Suriah yang melakukan pemberontakan,” tutur seorang pejabat yang tak disebutkan namanya.

Lebih lanjut, menurut sumber yang sama, Masri berhasil diterima di Iran dengan syarat memberi kebebasan pada diplomat negara mereka yang ditahan di Yaman. “Sudah hampir dua tahun lalu Iran membebaskan Masri dari statusnya sebagai tahanan rumah. Sebagai ganti, ia ditukar dengan diplomat Iran yang ditahan di Yaman,” imbuhnya.

Advertisement

Kematian Masri ini terbilang sangat tragis. Sebab, setelah melakukan pencarian selama 19 tahun, CIA baru bisa membunuhnya. Ia dibunuh ketika mengendarai mobil di jalanan kota Idlib, Suriah. Mobil yang dikendarainya rusak parah seusai dihantam peluru kendali milik pasukan intelejen Amerika Serikat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif