SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Bencana di Semarang, seperti tanah longsor dan banjir, penanganannya akan dilakukan PMI yang menggandeng berbagai instansi.
Semarangpos.com, SEMARANG – Organisasi kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang bakal meluncurkan program terbarunya dalam upaya menangani berbagai bencana alam di Kota Semarang. Program itu adalah Koalisi Kemitraan Kota Semarang Tangguh yang rencana diluncurkan di Taman Pleret, Banjir Kanal Barat, Semarang, Sabtu (4/3/2017) nanti.
Manajer program sekaligus Koordinator Lapangan (Korlap) PMI Kota Semarang, M. Edi Waluyo, menyebutkan ide pembuatan program Koalisi Kemitraan Kota Semarang Tangguh ini berasal dari tiga organisasi kemanusiaan dunia, salah satunya American Red Cross. Bahkan, untuk American Red Cross telah menggelontorkan bantuan dana Rp1,2 miliar agar tahap pertama program kemitraan itu berjalan lancar.
“American Red Cross menilai untuk mewujudkan Kota Semarang Tangguh yang memiliki ketahanan terhadap bencana harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, mereka menunjuk kami [PMI Kota Semarang] untuk menjadi fasilisator dan katalisator program Koalisi Kemitraan Kota Semarang Tangguh ini,” beber Edi saat dijumpai Semarangpos.com di Markas PMI Kota Semarang, Kamis (2/3/2017).
Edi menambahkan ada beberapa instansi baik swasta maupun pemerintah yang telah menyatakan kesanggupan bergabung bersama PMI dalam hal penanggulangan bencana. Mereka bahkan siap menunjukkan komitmen yang ditandai dengan penandatangan piagam kesepahaman Sabtu nanti.
“Intinya dengan program ini kami seluruh elemen yang ada di Semarang siap bekerja sama dalam hal penanggulangan maupun penanganan bencana. Hal ini tak terlepas dari keinginan kami untuk mewujudkan masyarakat Semarang yang tangguh dalam menghadapi bencana,” imbuh Edi.
Sementara itu, Sekretaris sekaligus Kepala Markas PMI Kota Semarang, Surahman, mengatakan ada tiga tahapan dalam program Koalisi Kemitraan Kota Semarang Tangguh. Tahap pertama akan berlangsung selama 15 bulan dan dimulai pada tanggal 1 Februari 2017.
“Sementara tahap kedua akan berlangsung selama 24 bulan dan tahap ketiga berjalan selama 18 bulan. Bantuan dari American Red Cross [Rp1,2 M] hanya diperuntukan untuk pelaksanaan tahap pertama,” ujar Surahman.
Dengan adanya program ini, Surahman berharap akan memperoleh hasil terkait seberapa besar keterlibatan para pemangku kepentingan di Kota Semarang dalam penanggulangan maupun penanganan bencana, seperti banjir maupun tanah longsor. Selain itu, mereka juga akan tahu pihak-pihak mana yang terlibat dan tidak.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya