Soloraya
Kamis, 2 Maret 2017 - 21:55 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Ponpes Singo Ludiro Terendam Banjir hingga 1 Meter

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir menggenangi Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, berlindung di kapal drum untuk menghindari banjir, Kamis (2/3/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Banjir Sukoharjo, air menggenangi kompleks Ponpes Kholifatullah Singo Ludiro hingga ketinggian 1 meter.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kompleks Pondok Pesantran Kholifatullah Singo Ludiro di Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, terendam banjir hingga 1 meter, Kamis (2/3/2017).

Advertisement

Di sisi lain, SDN 1 Laban, Mojolaban, dan SDN 2 Gadingan, Grogol, juga terdampak angin ribut. Pimpinan Ponpes Singo Ludiro, K.H. Agung Syuhada, mengatakan tinggi air hingga Kamis masih sekitar satu meter. Agung bercerita air mulai masuk ruang sekolah pada Rabu (1/3/2017) sekitar pukul 23.00 WIB.

“Setahun ini sudah tiga kali banjir di SMP dan SMA Ponpes Singo Ludiro. Hari ini sekolah terpaksa diliburkan karena ruang kelas tergenang air,” katanya.

Ketinggian air di pondok putri bahkan mencapai 150 sentimeter. Semua barang diselamatkan ke lantai II gedung sekolah. Santriwan dan santriwati juga berada di lantai dua.

Advertisement

“Kami sekeluarga bersama santriwan dan santriwati tidak bisa keluar sekolah karena lingkungan sudah tergenang air. Kejadian ini kali ketiga dalam kurun waktu setahun terakhir tetapi tidak separah 2007.”

Agung mengatakan ketinggian air sungai di belakang ponpes sudah tinggi. Dia mengusulkan dilakukan pengerukan sedimen agar banjir tidak menjadi masalah rutin warga Laban, Mojolaban.

“Air sungai masih tinggi dan bisa diambil dengan gayung. Sungai di belakang ponpes tak lagi disebut sungai tetapi saluran karena di musim kemarau air tak lagi mengalir. Kondisi sungai sudah dangkal, warga tinggal berjalan kaki untuk menyeberang,” katanya.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, mengatakan sudah menurunkan tim untuk mendata sekolah yang terdampak bencana alam angin ribut dan banjir. Data yang baru masuk dua sekolah terdampak angin ribut yakni SDN 1 Laban, Kecamatan Mojolaban, dan SDN 2 Gadingan, Kecamatan Grogol. “Siswa di dua sekolah tidak diliburkan karena dampak angin ribut tidak merusak ruang kelas.”

Menyinggung siswa di SMP dan SMA Kompleks Pondok Pesantren Kholifatullah Singo Ludiro yang diliburkan, mantan Kepala SMAN 1 Sukoharjo ini menjelaskan daerah tersebut memang langganan banjir. “Kami akan cek,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif