Jogja
Rabu, 1 Maret 2017 - 19:55 WIB

WISATA GUNUNGKIDUL : Pengunjung Gua Pindul Harus Dibatasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wisata Gunungkidul Gua Pindul di harus dibatasi

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sering terjadinya kepadatan kunjungan wisatawan di objek wisata Gua Pindul, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo dapat mengancam ekosistem gua. Oleh sebab harus ada pembenahan tata kelola dan pembatasan wisatawan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi C, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Gunungkidul, Purwanto. Dia menyebut pembatasan wisatawan harus dilakukan segera, sebelum kerusakan ekosistem gua berdampak lebih nyata bagi kehidupan warga sekitar.

“Kalau setiap akhir pekan dan hari libur selalu padat seperti itu, ya otomatis merusak ekosistem dan menganggu lingkungan,” kata dia, Selasa (28/2/2017).

Advertisement

Purwanto menyebut pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Gunungkidul harus segera memperbaiki sistem pengelolaan wisata. Salah satunya adalah dengan menyerahkan tugas pengelolaan retribusi wisata ke pihak ketiga. Hal itu supaya pemerintah dapat fokus melakukan pengelolaan destinasi wisata terutama dari segi kelestarian lingkunganya.

“Dipihakketigakan tujuannya selain menertibkan retribusi juga dapat mengatur kepadatan di tempat wisata, sehingga tidak merusak ekosistem di objek wisata alam,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Bejiharjo, Yanto mengatakan bahwa pengelolaan oleh masyarakat sekitar membawa dampak besar terhadap perekonomian warga. Pasalnya objek wisata Gua Pindul telah menciptakan berbagai lapangan pekerjaan. Termasuk menciptakan peluang bagi warga memanfaatkan tempat tinggalnya sebagai penginapan untuk wisatawan.

Advertisement

Sementara itu, mengenai dampak lingkungan akibat aktivitas wisata di Gua Pindul, terlebih saat terjadi kepadatan, dia mengeklaim belum terlalu berpengaruh terhadap ekosistem gua. “Saya tidak tahu apakah kualitas airnya berubah. Tapi dari dulu sampai sekarang, air itu masih dapat digunakan sebagai sarana irigasi persawahan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif