News
Rabu, 1 Maret 2017 - 16:15 WIB

Pemerintah Diharapkan Bahas Nasib Buruh Migran dengan Raja Salman

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pemerintah diharapkan memprioritaskan pembahasan terkait nasib buruh migran dengan Raja Salman.

Solopos.com, JAKARTA — Migrant Care berharap pemerintah dapat memanfaatkan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk membahas persoalan perlindungan terhadap buruh migran Indonesia di negara tersebut.

Advertisement

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan hingga kini masih ada puluhan buruh migran Indonesia yang menunggu eksekuti mati di Arab Saudi. Jumlah tersebut masih dapat bertambah karena ada buruh migran Indonesia yang sedang menjalani proses pengadilan dengan ancaman hukuman mati.

“Presiden Jokowi harus menjadikan persoalan perlindungan terhadap buruh migran Indonesia sebagai prioritas pembicaraan bilateral dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud,” kata dia di Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Wahyu menuturkan dalam satu dekade terakhir setidaknya ada empat pembantu rumah tangga asal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi dieksekusi mati. Untuk itu, diperlukan komitmen terhadap perlindungan buruh migran, dan memperkuat diplomasi pembebasan buruh migran Indonesia yang terancam hukuman mati.

Advertisement

Menurutnya, pemerintah juga harus memikirkan penyelesaian berbagai kasus hukum terhadap buruh migran di Arab Saudi, seperti penganiayaan, pemerkosaan, dan pembunuhan.

Arab Saudi sendiri masih menjadi negara tujuan utama buruh migran Indonesia di kawasan Timur Tengah. Setidaknya ada 1,5 juta buruh migran Indonesia bekerja di negara tersebut, dan sebagian besar berprofesi sebagai pembantu rumah tangga.

Migrant Care juga mencatat mayoritas kasus hukum yang melibatkan buruh migran Indonesia terjadi di Arab Saudi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif