SOLOPOS.COM - Ketiga artis (dari kanan ke kiri), Shandy Aulia, Vicky Shu, dan Haykal Kamil, hadir sebagai narasumber dalam Talkshow bertajuk Strive For Revolutionary Business Ideas yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) di Balairung UKSW, Salatiga, Rabu (1/3/2017) siang. (Istimewa-Biro Promosi dan Hubungan Luar UKSW)

Kampus di Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), kedatangan tiga artis muda, yakni Vicky Shu, Shandy Aulia, dan Haykal Kamil, yang berbagi tentang kiat sukses di dunia usaha.

Semarangpos.com, SALATIGA – Para mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Rabu (1/3/2017), mendapat kesempatan yang tak ternilai harganya. Kampus mereka kedatangan tiga artis beken sekaligus pengusaha muda, yakni Muhammad Haykal Kamil, Vicky Shu, dan Shandy Aulia.

Ketiga artis itu hadir ke Kampus UKSW di Salatiga atas undangan Kelompok Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Ketiganya pun dengan senang hati membagikan tips dan trik kepada para mahasiswa UKSW agar sukses di dunia usaha dalam acara Talkshow Strive For Revolutionary Business Ideas.

Popularitas Haykal Kamil, Vicky Shu dan Sandhy Aulia ini tentu saja membuat daya tarik tersendiri bagi ratusan mahasiswa UKSW untuk mengikuti acara tersebut. Para mahasiswa itu tampak antusias mengikuti jalannya talkshow yang dipandu oleh penyiar Radio Hard Rock FM Surabaya, Indra Pramujito.

Dalam kesempatan itu, Haykal Kami selaku Chief Marketing Officer of ZAM Cosmetic menceritakan awal mula dirinya terjun ke dunia bisnis. Artis yang terkenal berkat perannya di Sinetron Kiamat Sudah Dekat itu mengaku terjun ke dunia usaha karena kondisi ekonomi keluarga yang kala itu tengah menurun. Kondisi ekonomi itu pun membuat adik kandung artis Zaskia Mecca ini memulai usaha guna membiayai kuliahnya.

Bermodalkan kreativitas, relasi yang baik dengan sahabat dan keluarga, serta tidak takut untuk melakukan hal yang baru pada usia muda, Haykal memulai bisnis desain kaus. Dengan makin berkembangnya usaha tersebut, saat ini Haykal dipercaya untuk menangani secara khusus bagian marketing usaha milik keluarganya.

“Pesan saya, jangan pernah takut memulai sesuatu. Usahakan saat memulainya, kita merasa memiliki passion pada bidang tersebut. Maka apapun yang dilakukan pasti akan menyenangkan,” tutur artis berusia 26 tahun itu dalam siaran pers dari UKSW Salatiga yang diterima Semarangpos.com, Rabu.

Senada dengan Haykal, Vicky Shu memercayai bahwa apapun bisnis yang digeluti apabila sesuai dengan passion yang dimiliki maka terasa lebih mudah. Meskipun diakui oleh pemilik bisnis sepatu dengan label Syu Shu Shoes ini akan terasa berat saat mengawali usaha. Artis dan penyanyi yang memiliki nama asli Vicky Veranita Yudhasoka itu menuturkan bahwa dirinya juga tak sungkan melayani konsumen secara langsung.

“Tidak jarang pesanan sepatu saya antarkan sendiri. Hal-hal sederhana inilah yang mungkin membuat konsumen terus memberi kepercayaan kepada saya. Selain itu, saya tidak pernah bosan menjalin interaksi dengan konsumen, meskipun butuh cukup banyak waktu tapi justru saya bisa tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen” imbuhnya.

Sementara itu, artis yang tenar sejak membintangi film Eiffel I’m in Love, Shandy Aulia, menyebut bahwa ketenaran sebagai artis tidak menjamin brand yang diciptakan banyak disukai orang. Pemilik produk SA Collections itu menilai laku atau tidak produknya bergantung pada kualitas.

“Profesi artis memang menguntungkan untuk promosi produk yang saya buat, namun semua kembali ke kualitas produk. Kunci sederhana terjun di bidang bisnis pada usia muda dan dengan modal yang pas-pasan adalah menciptakan produk unik sehingga mudah dikenal oleh masyarakat,” kata artis yang saat ini sudah memiliki lebih dari 70 karyawan itu.

Selain diikuti oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus UKSW, talkshow ini juga dihadiri pelaku usaha kreatif di Salatiga dan sekitarnya. Sinta Vega Ramanditha selaku ketua panitia acara menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, dan referensi bidang bisnis yang kreatif kepada para peserta sehingga dapat lebih mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya