Soloraya
Selasa, 28 Februari 2017 - 18:15 WIB

BENCANA KARANGANYAR : Tertimbun Longsor, Sejumlah Ruas Jalan Tertutup

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan sukarelawan dan warga membersihkan material longsor yang menutup jalan di Bongklo, Jenawi, Karanganyar, Senin (27/2/2017) sore. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Bencana Karanganyar, sejumlah ruas jalan di Tawangmangu tertutup longsoran.

Solopos.com, KARANGANYAR — Hujan deras yang mengguyur Bumi Intanpari, Minggu-Senin (26-27/2/2017), memicu terjadinya longsor di sejumlah lokasi. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Advertisement

Tapi, sejumlah ruas jalan tertutup material longsor sehingga mengganggu aktivitas warga. Salah satunya di jalan Tawangmangu-Beruk, Sepanjang. Longsor di wilayah ini terjadi pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB.

Timbunan longsor berhasil dievakuasi Senin pukul 16.00 WIB. Informasi yang diperoleh Solopos.com, Selasa (28/2/2017), pembersihan longsoran dilakukan Sukarelawan Lintas Tawangmangu (Realita).

Lima sukarelawan bersenjata cangkul dan alat seadanya membersihkan material longsor mulai pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Aksi itu dilakukan dalam guyuran hujan deras. “Lalu lintas dari Sepanjang ke Tapan, maupun sebaliknya, sudah normal,” ujar Sutrisno, Komandan Realita.

Advertisement

Dia berharap warga tidak lagi terkendala dalam beraktivitas setelah jalur itu bersih dari longsoran. Tapi, dia mengimbau masyarakat tetap mewaspadai longsor saat hujan deras mengguyur Tawangmangu.

Longsor juga terjadi di jalan Dusun Bongklo, Jenawi, Senin sekitar pukul 16.45 WIB. Puluhan sukarelawan dan warga setempat langsung bergotong royong membersihkan longsoran.

Informasi yang diperoleh Solopos.com dari jejaring sukarelawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Karanganyar, jalan yang terkena longsor adalah jalur vital bagi warga.

Advertisement

Terpisah, Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, angkat jempol atas tingginya kepedulian masyarakat dan komunitas sukarelawan bencana alam untuk membersihkan material longsoran. Menurut dia, hal itu adalah budaya luhur wong Karanganyar yang dikenal ramah, guyub rukun, dan punya kepedulian tinggi.

“Wong Karanganyar, apalagi yang di lereng Gunung Lawu, memang mantap jaya. Kepedulian mereka tinggi terhadap sesama. Begitu ada bencana langsung gugur gunung membantu,” tutur dia.

Rohadi mengaku tidak bisa memberikan penghargaan sepadan atas perjuangan mereka. Sering kali aksi kemanusiaan dilakukan secara spontan, tanpa mengharapkan balasan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif