SOLOPOS.COM - Keraton Solo (Dok/JIBI/Solopos)
Konflik Keraton Solo, PB XIII membentuk Tim Lima untuk mengembalikan nama baik dan kejayaan Keraton.
Solopos.com, SOLO — Konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat antara Paku Buwono (PB) XIII dan Dewan Adat Keraton memasuki babak baru. Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi membentuk Tim Lima.
Selain mengembalikan nama baik dan kejayaan Keraton, Tim Lima dibentuk guna membantu PB XIII mengatasi masalah internal dan eksternal. Tim Lima terdiri atas Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung (K.G.P.H.P.A.) Tedjowulan, G.P.H. Benowo, K.P.A.A. Condrokusumo Suro Agul-Agul alias Begug Poernomosidi, K.P. Hari Sulistyo, dan K.P. Sugeng Nugroho.
Tim Lima dilantik dan dikukuhkan oleh Sinuhun PB XIII di Keraton, Minggu (26/2/2017) malam. Prosesi pelantikan dan pengukuhan disaksikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Subagyo H.S., Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Inspektur Daerah Militer (Irdam) IV Diponegoro Kolonel Inf. Murlim Mariadi, Danrem 074/Warastratama Kol. Inf. Maruli Simanjuntak, Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf. Edwin Apria Candra, dan Wakapolresta Solo AKBP Hariadi.
Tim Lima dilantik dan dikukuhkan oleh Sinuhun PB XIII di Keraton, Minggu (26/2/2017) malam. Prosesi pelantikan dan pengukuhan disaksikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Subagyo H.S., Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, Inspektur Daerah Militer (Irdam) IV Diponegoro Kolonel Inf. Murlim Mariadi, Danrem 074/Warastratama Kol. Inf. Maruli Simanjuntak, Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf. Edwin Apria Candra, dan Wakapolresta Solo AKBP Hariadi.
Dalam acara tersebut, Sinuhun PB XIII mengangkat sumpah anggota Tim Lima. Surat keputusan ditandatangani Sinuhun PB XIII dan disaksikan para pejabat pemerintahan. “Ya saya jadi saksi pengangkatan sumpah dan menandatangani berita acara pengangkatan sumpah,” kata Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (27/2/2017).
Menurut Rudy, kelima orang yang dilantik memiliki tugas berbeda-beda. Seperti K.G.P.H.P.A. Tedjowulan diberi mandat mengurusi hubungan internal, G.P.H. Benowo fokus mengurusi hubungan eksternal. Sedangkan K.P. Hari Sulistyo mengurusi logistik, K.P.A.A. Condrokusumo Suro Agul-Agul alias Begug Poernomosidi bertugas di bidang sosial, politik kemasyarakatan dan keamanan.
Pemkot, lanjut Rudy, akan sangat terbantu dalam memberikan bantuan kepada Keraton dengan terbentuknya Tim Lima. Selama ini, pemberian bantuan terkendala adanya dualisme kepengurusan antara pihak Sinuhun PB XIII dengan Dewan Adat.
“Kalau sudah ada Tim Lima kami berharap masalah internal Keraton selesai. Pemerintah juga bisa memberi bantuan anggaran untuk Keraton,” kata dia.
Kedepan, dia menambahkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat, Provinsi Jawa Tengah, maupun Pemkot Solo bisa diberikan. Terkait penandatanganan penerimaan dan penggunaan dana, kata Rudy, langsung oleh PB XIII Hangabehi yang mempunyai kewenangan itu.
Selama ini bantuan dari pemerintah mandek lantaran adanya konflik di internal Keraton. Dasar Pemerintah mencairkan anggaran di antaranya UUD 1945 serta UU No. 11/2010 tentang Cagar Budaya. “Jadi pemerintah itu punya kewajiban untuk melestarikan, menjaga cagar budaya,” katanya.
Disinggung apakah ada kerabat keraton lain, seperti G.R.Ay. Koes Moertiyah Wandasari, K.G.P.H. Puger yang telah diangkat sebagai Plt. Sinuhun PB XIII oleh Dewan Adat Keraton, yang diundang dalam pelantikan Tim Lima, Rudy menjawab diplomatis. Rudy menyampaikan pembentukan Tim Lima merupakan hasil rekonsiliasi PB XIII Hangabehi dengan K.G.P.H.P.A. Tedjowulan pada 2012 silam.
“Kami berharap konflik di Keraton bisa selesai dan PB XIII Hangebehi bisa melaksanakan Tingalan Dalem Jumenengan,” kata dia.