SOLOPOS.COM - aksi para pembalap di MotoGP yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol (Reuters)
Motogp 2017 akan melangsungkan seri pertama di Qatar.
Solopos.com, LOSAIL — Sejumlah pembalap memprotes aturan baru yang diterapkan pada seri pembuka Motogp di Grand Prix Qatar 26 Maret 2017 mendatang. Hal itu menyusul sikap Asosiasi Tim Balap (IRTA) yang menyatakan balapan tetap berjalan meski Sirkuit Losail diguyur hujan.
Keputusan ini awalnya diambil setelah Loris Capirossi dan Franco Uncini, anggota Race Direction, melakukan pemeriksaan yang menunjukkan sudah tak ada lagi yang membahayakan keselamatan pembalap. Setelah melakukan pemeriksaan, mereka lantas mengirimkan surat pemberitahuan kepada tim peserta Motogp.
Surat itu langsung memicu polemik antara pihak penyelenggara, tim, serta pembalap. Dilansir Tuttomotori, Senin (27/2/2017), tim bersama rider mempertanyakan peraturan baru yang diterbitkan IRTA. Mereka menilai aspal basah bisa memantulkan cahaya yang berbahaya bagi pembalap.
“Kami harus balapan ke sana dan mencoba, tetapi refleksi cahaya pada aspal bisa jadi masalah besar,” ujar pembalap Yamaha, Maverick Vinales.
Kepala mekanik Vinales, Ramon Forcada, melontarkan hal yang sama. Menurut dia, hasil tes yang dilakukan Uncini dan Capirossi tidak mewakili pembalap. Sejauh ini, hanya Uncini dan Capirossi yang telah mencoba saat terjadi sedikit hujan yang membuat lintasan basah.
“Dan itu bukan berarti sama amannya jika hujan deras,” tukasnya.
Pembalap KTM, Pol Espargaro, bahkan menuduh penyelenggara mengambil keputusan sepihak tanpa mempertimbangkan masukan pembalap. “Keputusan harus diambil dari konsensus antara para rider, jadi kami mempertanyakan kenapa kami tidak diajak berbicara,” ujarnya.