Jogja
Senin, 27 Februari 2017 - 16:20 WIB

MAKANAN BERBAHAYA : Cek KLIK untuk Hindari Panganan Berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BPOM DIY I Gusti Ayu Adi Arya Patni, Jumat menunjukan bahan makanan yang neredar di pasaran. Sejumlah sample yang diambil mengandung zat-zat berbahaya. serta mengandung (12/6/2015) di Kepatihan Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Makanan berbahaya masih beredar sehingga konsumen harus jeli memilih makanan

Harianjogja.com, SLEMAN– Peredaran panganan berbahaya dan tanpa izin masih terjadi di masyarakat. Untuk menghindari hal itu, masyarakat diharapkan menjadi konsumen cerdas.

Advertisement

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengajak agar masyarakat terlibat aktif melindungi diri dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan.

“Konsumen cerdas selalu melakukan cek KLIK yaitu kemasan, label, ijin edar dan kadaluarsa,” katanya dalam aksi Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman (GNPOPA) dalam rangka hari jadi ke 16 BPPOM di Lapangan Denggung, Minggu (26/2/2017).

Dalam acara tersebut, dia memberikan apresiasinya terhadap komitmen Bupati Sleman Sri Purnomo yang cukup aktif bersinergi dengan BBPOM dalam pengawasan obat dan makanan.

Advertisement

“Dukungan yang baik dari lintas sektor terus kami harapkan demi keberhasilan system pengawasan obat dan makanan di DIY”, kata Ayu.

Menyadari pentingnya dukungan dari berbagai pihak demi keberhasilan system pengawasan obat dan makanan di DIY, dalam acara tersebut juga mengukuhkan sinergi kemitraan dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM.

Perjanjian kerjasama tersebut menurut Ayu untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam memilih produk obat dan makanan yang aman, berkhasiat/bermanfaat, dan bermutu.

Advertisement

Dalam acara tersebut BBPOM juga membawa mobil laboratorium keliling yang digunakan untuk melakukan sampling makanan yang dijual di sekitar area acara berlangsung.

Pemkab Sleman, kata Bupati Sleman Sri Purnomo, sering kali melakukan pengawasan terpadu. Tahun 2016 lalu, katanya, pengawasan terpadu dilakukan sebanyak empat kali.

“Dari pengawasan tersebut kami temukan 21 makanan yang mengandung zat berbahaya seperti rhodamin B, formalin, dan boraks. Makanan2 tersebut kami tarik dan tidak boleh beredar di masyarakat,” jelas Sri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif