News
Senin, 27 Februari 2017 - 15:00 WIB

Kunjungan Raja Salman Bukti Kesuksesan Diplomasi Indonesia di Timur Tengah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Seskab dan Menlu bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman, di Hotel Dahua Boutique, Hangzhou, Minggu (4/9/2016) siang. (Setkab.go.id)

Kunjungan Raja Salman dinilai sebagai bukti kesuksesan diplomasi luar negeri Indonesia di Timur Tengah dan Iran.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPR, Setya Novanto, meminta semua anggota DPR untuk menghadiri acara kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi ke lembaga legislatif tersebut. Menurutnya, imbauan ini disampaikan lantaran pada saat kunjungan Raja Salman yang juga akan dihadiri pula oleh para ulama tersebut DPR masih dalam masa reses.

Advertisement

DPR reses selama dua pekan mulai Jumat (24/2/2017). “Walaupun acara tersebut diselenggarakan dalam masa reses, kami mengharapkan kehadiran anggota DPR pada acara dimaksud,” ujar Novanto.

Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Golkar itu meninjau persiapan penerimaan Raja Arab Saudi yang akan datang pada 2 Maret 2017 mendatang. Peninjauan itu dilakukan karena parlemen ingin memberikan layanan terbaik untuk delegasi Arab Saudi. “Kita harus memberikan yang terbaik dalam kunjungan Raja Salman tersebut, karena sejarah ini baru terulang setelah 47 tahun yang lalu,” katanya di Jakarta, Senin (27/2/2017).

Pengamat masalah Timur Tengah, Zuhairi Misrawi, mengatakan kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz menjadi bukti pentingannya peran Indonesia dalam percaturan politik dunia, terutama Timur Tengah. Karena itu, Misrawi mengapresiasi sikap Ketua DPR Setya Novanto yang mengimbau semua anggota DPR untuk ikut menyambut kedatangan rombongan Raja Arab Saudi tersebut.

Advertisement

Menurut Zuhairi, secara geo-politik, kunjungan Raja Arab Saudi ini menjadi bukti suksesnya diplomasi luar negeri Presiden Joko Widodo dan juga Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Beberapa waktu lalu, kata dia, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Iran. Di sana Presiden membahas berbagai isu, termasuk masalah ekonomi.

Kedatangan Jokowi ke Iran menjadi sebuah isu besar di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi, mengingat sejak Revolusi Iran tahun 1979, hubungan Arab Saudi dengan Iran memburuk.

“Ini isu geopolitik yang diharapkan dari dunia Arab agar Indonesia berperan menjembatani kedua negara. Iran sudah menyepakati berbagai kerja sama dengan Indonesia, maka kini Arab Saudi memastikan bahwa Indonesia juga tetap berada di sampingnya,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif