Soloraya
Senin, 27 Februari 2017 - 21:40 WIB

KECELAKAAN KARANGANYAR : Buntut Kecelakaan Minibus, Jalur Gondosuli akan Dibuat Searah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos Anggota Seksi Kecelakaan Ditlantas Polda Jateng menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA) saat olah TKP kecelakaan maut di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Senin (27/2/2017). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Karanganyar, jalan Tawangmangu-Magetan via Gondosuli akan dibuat searah.

Solopos.com, KARANGANYAR — Jalur lama atau jalan Tawangmangu-Magetan via Gondosuli akan dibuat satu arah dari Karanganyar ke Magetan. Pertimbangan utama karena lokasi itu rawan kecelakaan, tikungan curam, lebar jalan kurang memadai, dan lain-lain.

Advertisement

Kecelakaan melibatkan kendaraan roda dua maupun empat. Kejadian terakhir adalah kecelakaan maut minibus yang mengangkut rombongan kepala sekolah, guru, dan keluarga dari SDN Jimbaran Wetan, Wonoayu, Sidoarjo, Jatim, Minggu (26/2/2017).

Enam orang meninggal saat minibus Solaris Jaya berpelat nomor K 1677 CD yang mereka tumpangi dari Sarangan ke Tawangmangu terjun ke jurang sedalam 10 meter. Dugaan sementara kendaraan mengalami rusak sistem pengereman.

Advertisement

Enam orang meninggal saat minibus Solaris Jaya berpelat nomor K 1677 CD yang mereka tumpangi dari Sarangan ke Tawangmangu terjun ke jurang sedalam 10 meter. Dugaan sementara kendaraan mengalami rusak sistem pengereman.

Kabid Dalops Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman, Joko Mulyono, menjelaskan rencana menjadikan jalur itu satu arah dari Karanganyar ke Magetan. “Khusus bus dan truk dilarang masuk. Pertimbangan kami lebar jalan hanya lima meter dan banyak simpang curam. Bus dan truk dari Magetan akan diarahkan ke kiri lewat jalur tembus. Setidaknya dapat mengurangi risiko kecelakaan karena banyak guard rail. Jalur lama ini hanya boleh dilewati dari Karanganyar naik,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/2/2017).

Selain itu, Dishub Perumahan dan Kawasan Permukiman akan memasang rambu peringatan dan larangan. Joko menyampaikan Pemkab akan berkoordinasi dengan Polres terkait rekayasa tersebut. Selain rambu-rambu, Bina Marga Provinsi Jawa Tengah mengingatkan tentang penerangan jalan dan dinding penahan di lokasi rawan kecelakaan.

Advertisement

Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perhubungan Perumahan dan Kawasan Permukiman mengecek kondisi jalan dan membuat rekayasa lalu lintas. Pantauan Solopos.com, Seksi Kecelakaan Ditlantas Polda Jateng melakukan olah TKP menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA).

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng, AKBP Pungky Bhuana Santoso, menyampaikan penggunaan TAA untuk menyinkronkan olah TKP menggunakan aplikasi sehingga akan diketahui rekonstruksi kecelakaan yang terjadi. Hasil olah TKP menggunakan TAA akan diketahui setelah satu hari.

“Sesuai SOP [standard operating procedure], korban kecelakaan lebih dari lima orang maka kami turun. Hasil TAA akan diketahui kemiringan jalan, luas penampang jalan, bagaimana kendaraan terlibat kecelakaan, sebelum kecelakaan ada bekas ban di jalan atau tidak. Semua pecahan itu dihubungkan jadi satu. Kecepatan kendaraan, bagaimana kendaraan terguling juga bisa diketahui,” ujar Pungky saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Advertisement

Hal senada disampaikan Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Ahdi Rizaliansyah, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak. Dia menyampaikan olah TKP itu juga untuk mengukur sudut elevasi, bekas rem, titik pengereman, dan lain-lain.

Hingga kini polisi belum menetapkan pengemudi minibus sebagai tersangka. Sopir berada di Mapolres Karanganyar untuk dimintai keterangan. Ahdi menyampaikan masih mengumpulkan keterangan saksi. Dia menyinggung bentuk rekayasa jalan di sekitar lokasi kecelakaan.

Salah satu kemungkinannya adalah mengalihkan kendaraan besar ke jalur tembus. Selain itu adalah menjadikan jalur lama Sarangan-Tawangmangu melewati Gondosuli Tawangmangu itu satu arah.

Advertisement

“Saya belum bisa komentar. Semua itu butuh kajian mendalam. Kami minta pengguna jalan hati-hati apabila tidak menguasai medan. Lebih baik lewat jalur baru [jalur tembus]. Pertimbangannya adalah fasilitas jalan di sini minim,” tutur dia.

Ahdi menjelaskan polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Di sisi lain, bangkai minibus belum dievakuasi. Bangkai minibus masih berada di dasar jurang. Sejumlah warga sekitar maupun dari wilayah lain datang ke lokasi kecelakaan untuk sekadar mengambil gambar bangkai maupun menonton.

“Kami segera evakuasi [bangkai mobil]. Pertimbangan cuaca itu hal utama. Lokasi sudah dipasang garis polisi. Kemungkinan kami mendatangkan crane dari Jawa Timur,” tutur dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif