News
Senin, 27 Februari 2017 - 13:45 WIB

Janda di Tiongkok Tidur di Kuburan Biar Tidak Stres Setelah Cerai

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ritual aneh untuk mengatasi perceraian. (Istimewa/Odditycentral)

Ritual aneh untuk mengatasi perceraian tersebut dikenal dengan istilah “Meditasi Kuburan”.

Solopos.com, CHONGQING – Seorang janda asal Tiongkok, Liu Taijie, mempunyai metode unik agar para janda bisa melupakan masalah perceraian. Liu menawarkan metode meditasi tidur di kuburan untuk melupakan persoalan cerai.

Advertisement

Dilansir Odditycentral.com, Minggu (27/2/2017), foto wanita berbaring di dalam kuburan tersebut diambil di pinggiran Kota Chongqing, Tiongkok. Para wanita sedang melakukan ritual meditasi kuburan yang sedang menjadi tren saat ini.

Ritual yang digagas oleh seorang janda 30 tahun bernama Liu Taijie itu katanya telah membantu banyak janda mendapatkan perpisahan yang lebih romantis.

Liu Taiji mengatakan, ritual ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia menikah pada usia 19 tahun dan memiliki seorang anak dari pernikahannya. Sayang, Liu harus mengalami diceraikan suami pada 2015.

Advertisement

Saat itu ia juga gagal memulai bisnis sendiri dan mengalami fase paling sulit dalam hidupnya. Liu menceritakan saat itu dia bahkan sempat berniat untuk mengakhiri hidup. Dengan segala upaya, akhirnya ia bisa melalui masa sulit tersebut.

Tidak ingin nasibnya juga dialami orang lain, ia lantas menggagas ritual “Meditasi Kuburan”. Liu memberikan pengertian kepada wanita lain bahwa hidup akan terus berjalan dan mereka harus meninggalkan masa lalunya.

Ritual aneh tersebut dilakukan dengan berbaring di lubang dangkal yang digali di tanah, yang telah dilapisi plastik foil. Mereka yang melakukan ritual di dalam lubang tersebut harus menutup mata, dan tangan mereka dalam posisi berdoa atau di dada mereka.

Advertisement

Ritual tersebut bertujuan untuk memberi simulasi kematian agar mereka mendapatkan penderitaan lebih dari perpisahan yang mereka alami. Ketika bangun mereka dapat memulai kehidupan baru dengan meninggalkan masa lalunya.

“Kegagalan tidak menakutkan. Saya ingin semua wanita yang diceraikan mampu menjalani kehidupan mereka sendiri dan mulai untuk mencapai tujuan mereka sendiri,” ujar Liu.

Praktek simulasi kematian sebenarnya sangat umum di Cina. Namun yang dilakukan Liu menjadi unik karena dilakukan untuk mengatasi masalah perceraian dengan mendapat rasa penderitaan lebih dari berbaring di dalam kuburan.

(Verlandy Donny Fermansah/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif