News
Senin, 27 Februari 2017 - 11:48 WIB

BURSA SAHAM HARI INI : IHSG Bergerak Fluktuatif di Level 5.384,89-5.393,66

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan IHSG. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Bursa saham hari ini, IHSG, berfluktuasi di awal perdagangan.

Solopos.com, JAKARTA– Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berfluktuasi pada awal perdagangan hari ini, Senin (27/2/2017).

Advertisement

IHSG dibuka naik 0,04% atau 1,91 poin di level 5.387,82, tetapi pada perdagangan pukul 09.06 WIB indeks berbalik melemah 0,42% atau 0,01% ke level 5.385,48, sebelum akhirnya kembali menguat.

Sebanyak 23 saham bergerak menguat, 11 saham bergerak melemah, dan 505 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pagi ini, indeks berfluktuasi di kisaran 5.384,89 hingga 5.393,66.

Advertisement

Sebanyak 23 saham bergerak menguat, 11 saham bergerak melemah, dan 505 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pagi ini, indeks berfluktuasi di kisaran 5.384,89 hingga 5.393,66.

Dari sembilan indeks sektoral, sebanyak enam sektor mengalami penguatan di mana sektor agribisnis memimpin kenaikan dengan naik 0,61%, diikuti oleh sektor tambang yang naik 0,36% dan sektor infrastruktur yang naik 0,21%.

Adapun, saham Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI) jadi pendorong utama dengan menguat 1,61%, disusul saham Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dengan 1,13%. Sementara, saham United Tractors Tbk (UNTR) melemah 2,15%.

Advertisement

Tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dibantu oleh sentimen window-dressing akhir bulan. Tim masih optimistis tentang target indeks IHSG tahun ini di 5.500-5.900.

Meski demikian, ada beberapa faktor yang yang berpeluang mempengaruhi pergerakkan IHSG medium term yaitu keputusan the Fed di pertemuaan Maret ini dan juga indikator ekonomi domestik seperti penjualan mobil dan motor, indeks kepercayaan konsumen, dan sebagainya.

“Walaupun peluang kenaikan suku bunga the Fed Maret sekarang ini masih di bawah 50%, bila beberapa indikator-indikator ekonomi AS cenderung di atas ekpektasi berpotensi menimbulkan volatilitas di pasar bursa AS apalagi setelah kenaikan fantasis year to date,” papar tim dalam riset.

Advertisement

Selanjutnya, pengumuman indikator ekonomi Indonesia menjadi krusial setelah adanya penurunan ekpektasi Bank Indonesia terhadap laju pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama ini yang diperkirakan dibawah 5,05% sebagai akibat dari pengaruh pengeluaran pemerintah.

Saham-saham pendorong pada awal perdagangan:

BMRI +1,61%
BBRI +1,13%
ASII +0,93%
TLKM +0,93%

Saham-saham penekan pada awal perdagangan:

Advertisement
UNTR -2,15%
LPPF -1,68%
SCMA -1,35%
AKRA -0,28%

Sumber: Bloomberg

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif