Jogja
Minggu, 26 Februari 2017 - 18:20 WIB

PROSTITUSI JOGJA : Serius Berantas Prostitusi, Warga Mrican Ubah Kamar Praktik Jadi Lokasi Parkir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga masyarakat kampung mrican saat melakukan pembongkaran salah satu rumah warga yang sebelumnya difungsikan untuk jasa penyedia kamar prostitusi, Minggu (26/2/2017). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Prostitusi Jogja terus diberantas

Harianjogja.com, JOGJA- Serius menindak lanjuti deklarasi kampung bebas prostistusi, Forum Komunikasi Masyarakat Mrican (FKMM) Tegalrejo Kota Jogja bekerjasama dengan CSR dari Bank Jogja dan Baznas Yogyakarta melaksanakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dengan membangun warung usaha dan lokasi parkir.

Advertisement

Ketua FKMM, Temu Jaya mengatakan pembangunan warung usaha dan lokasi parkir merupakan salah satu upaya untuk peningkatan ekonomi warga dengan memberikan bantuan berupa fisik bangunan.

“Setelah sebelumnya diadakan pelatihan dan kerohanian pada sumber daya manusianya, tindak lanjutnya kemudian pada bentuk bangunan fisik. Lokasi yang dibangunkan warung usaha dan lokasi parkir ini sebelumnya adalah kamar yang disewakan oleh pemilik untuk praktik prostitusi,” katanya, Minggu (26/2/2017).

Dikatakannya, dengan alihfungsi bangunan dari yang semula menyediakan tempat untuk praktik prostitusi dan sekarang menjadi bangunan yang lebih bermanfaat harapan warga seiring sejalan juga akan diikuti dengan hilangnya praktik prostitusi yang masih ada di wilayah Kampung Mrican.

Advertisement

Temu menambahkan pembangunan di rumah salah satu warga di RT 27 Kampung Mrican tersebut merupakan pembangunan tahap dua, sebelumnya pada tahap pertama bantuan kepada warga diberikan kepada warga di RT 25 Kampung Mrican.

“Tahap pertama pada akhir tahun lalu, bentuk bantuan juga berupa tempat usaha parkir. Pemilihan bentuk usaha parkir tersebut diberikan karena lokasi kampung Mrican yang dekat dengan Terminal Giwangan sehingga potensi untuk parkir ditujukan bagi pengunjung dan penumpang bus di terminal,” ujar dia.

Sementara perwakilan dari CSR Bank Jogja, Ari mengatakan untuk satu kali pemberian bantuan untuk pemberdayaan masyarakat disesuaikan dengan pengajuan.

Advertisement

“Untuk tahap dua pembangunan rumah usaha warung dan lokasi parkir ini anggarannya mencapai Rp42 juta. Yang tahap pertama lokasi parkir kemarin anggarannya Rp18 juta,” katanya.

Ia menambahkan program CSR untuk pemberdayaan masyarakat dakam memberantas prostitusi akan dilaksanakan secara kontinyu. Ke depan pihak Bank Jogja akan menyesuaikan dengan pengajuan dari masyarakat setiap tahunnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif