Jogja
Minggu, 26 Februari 2017 - 11:20 WIB

JALAN TOL JOGJA-BAWEN : Tahun Depan Target Pembangunan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol (JIBI/Solopos/Dok.)

Jalan Tol Jogja-Bawen diharapkan segera terealisasi

Harianjogja.com, SLEMAN — Persiapan pembangunan jalan tol Jogja-Bawen sudah didepan mata. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai membuka lelang pra pembangunan agar pembangunan . Segala persiapan terus dilakukan.

Advertisement

Pelaksana tugas Kepala Badan Pengatur Jalan Tol KemePU Pera Herry Trisaputra Zuna mengatakan, saat ini pihaknya terus mematangkan persiapan pembangunan tol tersebut. Saat ini, pihaknya membuka lelang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaantanah dan Kaji Ulang Studi Amdal Jalan Tol Jogja-Bawen dengan nilai pagu Rp3 miliar.

“Seluruh persiapan terus kami siapkan tahun ini. Mulai study, amdal dan dokumen tanah,” katanya kepada Harian Jogja melalui sambungan telepon, Jumat (24/2/2017).

Menurutnya, hasil studi tersebut akan dilanjutkan dengan penetapan lokasi pembangunan jalan tol sebelum dilakukan tahap lelang untuk menarik investor. Jika tidak ada permasalahan yang berarti, proyek pembangunan jalan tersebut akan dilakukan pada 2018 mendatang. “Masih perlu pengadaan tanah dulu sebelum masuk ke tahap konstruksi,” ujarnya.

Advertisement

Terkait dokumen rencana pembangunan jalan tol Jogja-Bawen yang beredar di masyarakat saat ini, Herry belum bisa menyimpulkan kebenaran dokumen tersebut. Hanya saja, dia memastikan jika sampai saat ini Kementerian belum menetapkan rute jalur tol yang akan dibangun itu. Termasuk panjang jalan tol yang akan dibangun. “Rute tersebut dapat ditetapkan setelah mendapat persetujuan dan ketetapan dari Gubernur DIY,” katanya.

Terkait usulan Gubernur DIY Sri Sultah Hamengku Bawono X yang berharap agar jalur tol dibangun ‘melayang’, Herry belum bisa berpendapat. Menurutnya, penentuan jalur tol juga dikaitkan dengan tekstur dan kondisi tanah. Termasuk juga ketersediaan dananya. Jika biaya pembangunan jalan tol tersebut terlalu mahal, katanya, dikawatirkan mangkrak. “Kami pasti mencari jalan terbaik. Jika ditetapkan jalur tol melewati perbukitan, bisa jadi kami buat terowongan,” ujar Herry.

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUP-KP) Sleman Jenu Santoso mengatakan, rencana pembangunan jalan tol tersebut sempat dibahas dalam Paguyuban Binamarga se DIY , Kamis (23/2). Hanya saja, tidak ada yang mengetahui secara mendetai terkait kedatangan satuan kerja (Satker) pusat ke daerah.

Advertisement

“DPUP Provinsi menjelaskan kalau ada kemungkinan pengelola jalan tol melakukan survei pra feasibility study. Seandainya nanti tanah yg dilalui benar-benar ditentukan pasti ada ganti untung,” ungkapnya.

Dia menambahkan, jika proyek tersebut benar-benar dilaksanakan dan wilayah Sleman dilalui jalur tol tersebut masyakarat akan diuntungkan. Berdasarkan Perda Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Sleman 2011-2031 wilayah yang potensial dilalui jalur bebas hambatan Jogja-Bawen tersebut meliputi Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, Ngaglik dan Ngemplak. “Itu sesuai RTRW,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif