Soloraya
Minggu, 26 Februari 2017 - 09:29 WIB

Innalillahi, Bayi Usus Terburai Asal Boyolali Meninggal Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi asal Desa Mudal RT 003/ RW 004 Kecamatan Boyolali, Azahra Intan Khoirunnisa dengan usus dan lambung terburai dirawat di RS Sardjito Jogja, Minggu (19/2/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Bayi dengan usus terburai asal Boyolali meninggal dunia.

Solopos.com, BOYOLALI — Bayi yang menderita kelainan usus terburai asal Desa Mudal RT 003/ RW 004 Kecamatan Boyolali Kota, Azahra Intan Khoirunnisa, meninggal dunia. Intan mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Sardjito, Jogja, Sabtu (25/2/2017) menjelang tengah malam pukul 23.42 WIB.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Intan sempat mengalami kejang-kejang beberapa hari terakhir menjelang tutup usia. Diduga, penyebab kejang-kejang Intan adalah karena mengalami infeksi di bagian usus dan lambungnya. “Doakan semoga lekas membaik,” ujar ibunda Intan, Anggun Dewi Pranawati, 20, saat dihubungi Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Kematian Intan mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali pada dermawan yang selama ini mendukung penuh operasi untuk kesembuhan anak pertama pasangan Anggung dan Eka Hary Sulistyawan, 35 itu. Erni Yunita Sari, saudara Anggun yang selama ini turut menggerakkan donasi dermawan mengaku telah menyalurkan donasi senilai Rp35 juta kepada keluarga Intan. Donasi itu akan digunakan untuk menutup semua tunggakan keluarga Intan di RS Sardjito yang mencapai di atas Rp30 jutaan.

“Donasi telah kami berikan kepada keluarga Intan melalui BNI senilai Rp35 juta. Meski Intan kini telah ‘berpulang’, namun keluarga masih menanggung tunggakan selama perawatan Intan di RS dan biaya-biaya operasi tahap pertama,” ujarnya.

Advertisement

Erni berharap donasi tersebut bisa untuk mengurangi beban utang keluarga Intan. Donasi itu dikumpulkan langsung dari masyarakat yang tergerak hatinya melihat kondisi Intan dari keluarga kurang mampu. Hanya dalam sepekan, donasi yang terhimpun telah mencapai Rp35 juta. “Kami menggalang dana melalui media sosial. Kami sampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang turut peduli,” tambahnya.

Intan mengalami gastroschisis, yakni cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar. Selain usus, organ lain seperti hati dan lambung juga berada di luar tubuhnya. Menjelang
operasi tahap II, Tuhan berkehendak lain. Bayi yang lahir belum genap dua pekan lalu itu dipanggil ke haribaan-Nya untuk selama-lamanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif