SOLOPOS.COM - Chicco Jerikho dan Lala Karmela di Solo Paragon Mall, Sabtu (25/2/2017). (Mahardini NA/JIBI/Solopos)
Film baru Chicco Jerikho diluncurkan.
Solopos.com, SOLO — Generasi milenial identik dengan kebiasaan tak pernah lepas dari telepon pintar. Budaya tersebut menciptakan cara baru orang berinteraksi, mencari jodoh, bahkan mendapatkan penghidupan. Sekelumit kehidupan pasangan yang tumbuh sebagai pengguna media sosial dan internet tersebut menginsipirasi lahirnya film Buka’an 8.
Film baru yang tayang sejak Kamis (23/2/2017) lalu itu dibesut sutradara Angga Dwimas Sasongko dengan produser Anggia Kharisma dan Chicco Jerikho. Seperti judulnya, film ini mengisahkan detik-detik mendebarkan jelang kelahiran anak pertama pasangan Alam (diperankan Chicco Jerikho) dan Mia (Lala Karmela).
Selama 102 menit, komedi romantis dengan naskah racikan Salman Aristo ini bakal mengajak penonton menyimak perjuangan Alam meyakinkan keluarga Mia sebagai sosok suami idaman. Orangtua Mia, diperankan Sarah Sechan dan Tyo Pakusadewo, menganggap pekerjaan menantunya sebagai selebtwit alias buzzer tidak bisa diandalkan.
Selama 102 menit, komedi romantis dengan naskah racikan Salman Aristo ini bakal mengajak penonton menyimak perjuangan Alam meyakinkan keluarga Mia sebagai sosok suami idaman. Orangtua Mia, diperankan Sarah Sechan dan Tyo Pakusadewo, menganggap pekerjaan menantunya sebagai selebtwit alias buzzer tidak bisa diandalkan.
“Film ini dekat sekali dengan keseharian. Potret sekitar kita. Termasuk latar situasi politik belakangan. Suaminya selebtwit atau buzzer, istrinya kerja di agensi,” kata Chicco Jerikho, produser sekaligus pemeran utama Buka’an 8, saat berbincang dengan wartawan di sela promosi film terbarunya di Solo Paragon Lifestyle Mall, Sabtu (25/2/2017).
Inspirasi
“Idenya dapat saat lagi makan sama Angga. Kami ngobrol-ngobrol belum pernah bikin film komedi bareng. Terus kepikiran bikin cerita suami-istri nunggu kelahiran anak. Kami ambil pengalaman Angga. Karena dulu dia panik banget. Filmnya kayak kehidupan nyata saja,” sambungnya.
Tak hanya berdasarkan pengalaman sang sutradara, Chicco juga mencari kisah latar cerita pendukung yang menarik. Dari sederet nama pasangan milenial, ia memilih Bhagavad Sambadha (@fullmoonfolks) dan Citraning Sambadha (@elwa) sebagai referensi.
“Saya dekat sama Bhaga, jadinya kami ngobrol dengan Bhaga dan Elwa. Ceritanya relate dengan generasi milenial yang baru nikah dan akan punya anak. Sangat personal,” tuturnya.
Meskipun belum menikah, namun Chicco mengaku tidak menemui kesulitan berarti melakoni peran menjadi suami yang menunggui istrinya melahirkan. Ia mengangkat jempol tinggi untuk Lala Karmela yang total melakoni perannya sebagai ibu hamil hingga melahirkan.
Untuk pendalaman peran di film keduanya, Lala Karmela banyak melakoni riset langsung dengan memerhatikan temannya yang sedang hamil dan pernah melahirkan. Ia bahkan mengikuti kelas yoga khusus ibu hamil.
“Saya banyak nanya ke teman, pas lahir hectic-nya seperti apa. Gesture saat ngeden kontraksi bagaimana. Ikut yoga kelas ibu hamil buat ngerasain begahnya perut dan emosinya,” jelasnya.
Ia tertantang duet bareng Chicco dalam film tersebut karena karakter yang diperankan Mia menantang dan mencirikan generasi milenial saat ini. “Mia itu independent, pekerja keras, dan punya idealisme. Saat ketemu cerita ini, saya kayak dapat peran yang cocok,” tambahnya.
Menurut Lala, penonton perlu melihat film yang ditayangkan di sejumlah bioskop tersebut agar bisa lebih menghargai peran keluarga. “Setelah nonton film ini, kita jadi pengen dekat dengan orang yang kita sayangi. Enggak melulu melihat handphone. Nyatanya, saat ada kesulitan, yang akan membantu pasti keluarga dulu,” kata dia.
Chicco berkelakar bakal membocorkan nama calon istrinya kelak jika penonton film Buka’an 8 bisa tembus 1,5 juta penonton. “Pokoknya harus nonton,” tutupnya.