Jogja
Sabtu, 25 Februari 2017 - 19:20 WIB

POLDA DIY : Dibuatkan Tanggul, Mako Ditpolair Tidak Dipindah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Opak (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Polda DIY menyiapkan program pembuatan tanggul untuk menahan aliran sungai.

Harianjogja.com, SLEMAN – Markas Komando Direktorat Polair (Ditpolair) Polda DIY tidak akan dipindah dari lokasi semula di Dusun Depok, Parangtritis, Bantul, meski kondisi bangunan Mako mengalami kerusakan pada akhir tahun lalu karena tergerus aliran sungai opak.

Advertisement

Kapolda DIY Brigjen Polisi Ahmad Dofiri mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan program pembuatan turap atau tanggul untuk menahan aliran sungai di lokasi tersebut.

“Tetap disana, tidak dipindah. Nanti akan dibuatkan tanggul untuk menahan aliran air sungai, setelah itu baru akan dibangun lagi,” katanya, Jumat (24/2/2017).

Dikatakannya keberadaan tanggul tersebut sudah cukup untuk menahan aliran air sungai yang sewaktu-waktu mengalami peningkatan debit. Seperti yang terjadi pada akhir tahun lalu tepatnya di akhir November, saat intensitas hujan  tinggi, aliran Sungi Opak dibelakang Mako Ditpolair meningkat. Kondisi tersebut membuat bagian belakang mako sedikit demi sedikit tergerus air sungai.

Advertisement

Pada saat kejadian, debit air sungai meningkat hingga ketinggian mencapai tiga meter lebih dari kondisi normal. Akibatnya kondisi tebing sungai yang setinggi lima meter perlahan tergerus dan ambrol. Berdasarkan data yang dimiliki Ditpolair tercatat kurang lebih sepanjang 25 meter tebing runtuh termasuk pada bagian belakang Mako Ditpolair.

Kapolda menambahkan, dari perencanaan yang telah disusun tidak ada perubahan pada desain bangunan Mako. “Tidak berubah, bangunannya tetap. Tahun ini rencana akan lelang. Setelah dibuatkan sudetan dan tidak banjir lagi baru akan diurug dan dibangun,” ujar dia.

Sementara dampak yang terjadi pada bangunan Mako Ditpolair tersebut dikarenakan adanya pembelokan aliran air Sungai Opak, dengan demikian kondisi tersebut membuah debit menjadi kencang dan tanah mudah tergerus. Pembelokan juga diakibatkan oleh adanya pendangkalan di muara sungai sehingga keberadaan delta di muara sungai menjadi penahan aliran sehingga terjadi pembelokan. Dengan melihat kondisi tersebut, normalisasi ujung sungai harus dilakukan untuk mengembalikan arah aliran sungai.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif