Jateng
Sabtu, 25 Februari 2017 - 18:50 WIB

PENDIDIKAN SEMARANG : Kena Gusur Tol, SD Ini Pindah ke Gedung Perpustakaan

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Kepala SDN Ngaliyan 2, Wijayanti, menjelaskan lokasi gedung baru yang akan siswanya tempati nanti di salah satu ruang kelas SDN Ngaliyan 2, Ngaliyan, Semarang, Sabtu (25/2/2017). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pendidikan di Semarang, yakni salah satu sekolah dasar terdampak proyek jalan Tol Semarang-Batang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Batang rupanya berdampak pada beberapa tempat pendidikan di Kota Semarang, salah satunya SDN Ngaliyan 2. Akibat proyek pembangunan jalan tol itu, para siswa SDN Ngaliyan 2 harus boyongan ke Gedung Perpustakaan Kota Semarang di Jl. Hamka, Ngaliyan, Semarang.

Advertisement

Dalam rapat wali murid dengan para guru sekolah yang terletak di Klampisan RT 002/RW 002, Ngaliyan, Sabtu (25/2/2017), disepakati untuk sementara waktu memindahkan kegiatan belajar mengajar di Gedung Perpustakaan milik Dinas Pendidikan Kota Semarang. Meski demikian, sekolah berkewajiban menyediakan sarana angkutan bagi siswa terutama saat pulang sekolah.

“Akhirnya tadi disepakati kalau kami harus menyediakan angkutan bagi siswa. Kami pun menyanggupi. Tapi, angkutan ini hanya disediakan bagi siswa saat pulang sekolah. Sementara untuk berangkat, sekolah tidak menyediakan alias siswa berangkat sendiri-sendiri dengan diantar orang tuanya,” ujar Wakil Kepala SDN Ngaliyan 2, Wijayanti Sri Katon, saat dijumpai Semarangpos.com di SDN Ngaliyan 2, Sabtu siang.

Advertisement

“Akhirnya tadi disepakati kalau kami harus menyediakan angkutan bagi siswa. Kami pun menyanggupi. Tapi, angkutan ini hanya disediakan bagi siswa saat pulang sekolah. Sementara untuk berangkat, sekolah tidak menyediakan alias siswa berangkat sendiri-sendiri dengan diantar orang tuanya,” ujar Wakil Kepala SDN Ngaliyan 2, Wijayanti Sri Katon, saat dijumpai Semarangpos.com di SDN Ngaliyan 2, Sabtu siang.

Meski demikian, Wijayanti belum bisa memastikan kapan para siswa bisa menjalani kegiatan belajar di Gedung Perpustakaan milik Dinas Pendidikan Kota Semarang itu. Secara lisan, pihak perpustakaan sudah mengizinkan tapi belum ada surat izin resmi dari Dinas Pendidikan Kota Semarang.

“Mungkin sebelum tanggal 10 Maret nanti. Soalnya itu tengat waktu yang diberikan pihak kontraktor [jalan Tol Semarang-Batang] bagi kami untuk meninggalkan sekolah ini,” imbuh Wijayanti.

Advertisement

Sementara itu, salah satu wali murid, Widuri, sepakat dengan keputusan sekolah yang memindahkan siswa ke gedung lain untuk belajar. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah yang berada di tengah-tengah proyek jalan tol sudah tidak memberikan kenyamanan bagi murid menempuh pendidikan.

“Banyak truk yang lewat di depan sekolah acapkali membuat debu bertebaran. Itu membuat banyak siswa batuk. Selain itu truk-truk besar yang melintas juga mengancam keselamatan para siswa saat jam-jam istirahat. Jadi, saya setuju saja jika sekolah untuk sementara waktu dipindah,” beber Widuri.

Terkait kebijakan sekolah yang menyediakan fasilitas angkutan umum untuk mengantar siswa pulang sekolah, Widuri juga sepakat. Ia menilai, dari segi keselamatan, angkutan roda empat lebih aman dibanding sepeda motor.

Advertisement

“Tadi ada salah orang tua siswa yang minta anaknya supaya diantar pakai motor yang disediakan sekolah. Saya rasa itu justru berisiko. Apalagi jalanan di daerah sini kan sekarang licin karena banyak lumpur yang dibawa truk-truk material pembangunan jalan tol itu,” imbuh perempuan yang anaknya duduk di bangku kelas VI SDN Ngaliyan 2 itu.

Selain SDN Ngaliyan 2, di wilayah Ngaliyan ada dua sekolah lagi yang terkena dampak proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Batang. Kedua sekolah itu, yakni SDN Timbangan 3 dan SMPN 16 Semarang.

Sebagai kompensasi ganti rugi karena terkena gusur, pihak SDN Ngaliyan 2 mendapat dana Rp7,5 miliar. Dana itu rencana digunakan membeli lahan dan membangun gedung sekolah yang baru yang terletak tak jauh dari lokasi sekolah sebelumnya.

Advertisement

“Gedung baru kami nanti letaknya sekitar 500 meter dari sini. Luas lahannya sekitar 3000 meter persegi atau dua kali lebih luas dari yang sekarang kami tempati ini,” terang Wijayanti.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif