Jateng
Sabtu, 25 Februari 2017 - 19:50 WIB

PENATAAN KOTA SEMARANG : Dukung Revitalisasi Kota Lama, Phapros Pilih Pugar Gedung Tua

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Kota Lama Semarang. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Penataan Kota Lama Semarang didukung Phapros dengan membuka kantornya di kawasan itu.

Semarangpos.com, SEMARANG – PT Phapros Tbk. mendukung program revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang dengan memanfaatkan kembali gedung yang dimilikinya di kawasan itu sebagai perkantoran.

Advertisement

“Phapros kan semakin lama semakin besar, butuh pengembangan. Terkait organisasi butuh tambahan ruang, segala macam. Makanya pindah ke sini,” kata Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami di Semarang, Jumat (24/2/2017).

Hal tersebut diungkapkan Emmy—sapaan akrab Barokah Sri Utami—di sela-sela peresmian kantor baru Phapros di kawasan Kota Lama Semarang yang menempati salah satu bangunan cagar budaya yang berada di Jl. Mpu Tantular, Kota Semarang.

Advertisement

Hal tersebut diungkapkan Emmy—sapaan akrab Barokah Sri Utami—di sela-sela peresmian kantor baru Phapros di kawasan Kota Lama Semarang yang menempati salah satu bangunan cagar budaya yang berada di Jl. Mpu Tantular, Kota Semarang.

Pemanfaatan gedung kuno yang merupakan aset PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), induk perusahaan Phapros itu, kata dia, sejalan dengan program pemerintah kota untuk merevitalisasi dan melakukan penataan kembali kawasan Kota Lama Semarang.

“Kami lakukan renovasi secara bertahap. Step by step. Karena kalau renovasi langsung biayanya cukup besar. Renovasi sudah dimulai sejak akhir Januari 2016. Yang penting, secara fungsi sudah jalan dulu,” katanya.

Advertisement

“Kalau bikin bangunan baru, udah langsung bikin gitu. Namun, kalau renovasi tidak mudah. Kami selalu komunikasi agar secara keseluruhan tidak keluar dari desain yang lama. Ini renovasi tahap awal dulu,” katanya.

Mengenai renovasi kantor Phapros itu, Emmy belum mau menyebutkan anggaran total yang dialokasikan untuk renovasi gedung itu, tetapi untuk renovasi tahap pertama setidaknya sudah menelan sekitar Rp200 juta.

“Kenapa tidak memilih bangunan modern? Ya, pola pikir itu yang coba kami ubah. Coba lihat negara yang lebih maju, seperti Eropa dan lainnya. Mereka justru mengapresiasi bangunan peninggalan sejarah,” pungkasnya.

Advertisement

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi langkah Phapros yang mendukung revitalisasi Kota Lama dengan merenovasi dan memanfaatkan aset yang dimilikinya di kawasan itu sebagai perkantoran.

“Kami apresiasi komitmen Phapros dan RNI sebagai salah satu pemilik gedung di sini. Hampir empat gedung yang terus mereka lakukan renovasi, dan sudah dibuktikan dengan ditempati,” kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Ia menegaskan revitalisasi Kota Lama bukan sekadar make up, tetapi bagaimana kemudian rohnya ada, yakni dengan adanya sebuah aktivitas di bangunan-bangunan yang sudah direnovasi dan dipercantik di kawasan itu.

Advertisement

“Maksudnya, ada sebuah aktivitas. Tidak sekadar dicat, diperbaiki, setelah itu nothing. Jadi, gedung dipakai dan pasti terawat. Saya rasa ini bisa dijadikan contoh perusahaan lain yang punya aset di Kota Lama,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif