Soloraya
Sabtu, 25 Februari 2017 - 17:45 WIB

BENCANA SRAGEN : Dampak Banjir: Jembatan di Plosokerep Putus, Talut di Guworejo Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua RW 009, Dukuh Kedungmiri, Desa Plosokerep, Karangmalang, Sragen, Suratman, melihat kondisi jalan penghubung antardukuh yang putus setelah diterjang banjir, Sabtu (25/2/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Bencana Sragen berdampak pada kerusakan infrastruktur.

Solopos.com, SRAGEN — Banjir akibat luapan anak Sungai Mungkung membuat jalan antardukuh di Dukuh Kedungmiri RT 025/RW 009, Desa Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Sragen, putus, Jumat (24/2/2017) pukul 21.00 WIB. Banjir tersebut juga berdampak pada ambrolnya talut jalan desa sepanjang 50 meter di wilayah Desa Guworejo, Karangmalang.

Advertisement

Banjir itu terjadi karena ada penyumbatan di pintu Jembatan Kedungmiri. Sebuah barongan atau rumpun bambu berukuran besar menyumbat pintu jembatan yang menghubungkan Dukuh Kedungmiri Desa Plosokerep dengan Desa Saradan.

Ketua RW 009, Suratman, saat ditemui, Sabtu (25/2/2017) siang, menjelaskan penyumbatan rumpun bambu itu mengakibatkan air sungai meluap dan sempat menggenangi rumah milik Suratman yang tinggal sekitar 50 meter dari bibir sungai dan dekat dengan jembatan.

“Keluarga Suratman yang kebetulan sama dengan nama saya itu terpaksa diungsikan ke rumah tetangga. Kemudian arus sungai yang deras mengakibatkan fondasi jembatan paling timur ambrol dan terbawa arus. Arus air sungai itu kemudian mengikis badan jalan selebar 4 meter dan panjang 6 meter. Akibatnya jalan menjadi putus,” ujar Suratman.

Advertisement

Mulai Sabtu pagi, Suratman menggerakkan warga untuk kerja bakti massal memangkas rumpun bambu yang menyumbang jembatan. Jembatan tersebut yang panjangnya 7 meter itu disangga dengan empat fondasi setinggi lima meter.

“Tim dari BPBD Sragen ikut membantu untuk memotong rumpun bambu itu dengan gergaji mesin. Selain membersihkan rumput bambu di bawah jembatan di RT 025, warga dan personel BPBD juga membersihkan rumpun bambu yang menyumbat di jembatan penghubung Kedungmiri dan Guworejo,” tambahnya.

Selain jalan yang putus, Suratman juga menunjukkan talut jalan yang dibangun pada tahun 2000 secara swadaya oleh warga Kedungmiri sepanjang 50 meter ambrol. Talut setinggi 2 meter itu ambrol setelah diterjang banjir luapan anak Sungai Mungkung.

Advertisement

Kades Plosokerep, Karangmalang, Yusron Basuki, sudah berkoordinasi dengan Camat Karangmalang dan Kepala DPUTR Sragen Marija untuk menindaklanjuti jalan yang putus dan jembatan yang nyaris ambrol itu.

“APBDesa Plosokerep juga tidak mampu untuk membangun jembatan itu secara total. Panjangnya itu sampai 7 meter. Kebutuhan biayanya setidaknya mencapai Rp400 juta. Mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah kabupaten,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif